Klaim Duit Suap Dikasih ke Panti Asuhan, Sandi Damkar Depok Siap Masuk Bui: Penyuap Saya Harus juga Ditangkap!

Selasa, 07 Januari 2025 | 11:22 WIB
Klaim Duit Suap Dikasih ke Panti Asuhan, Sandi Damkar Depok Siap Masuk Bui: Penyuap Saya Harus juga Ditangkap!
Petugas Damkar Depok, Sandi Butar Butar meminta pertolongan Presiden Prabowo setelah menerima surat pemutusan kontrak kerja. (tangkapan layar/instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Orang kejaksaan pun tahu itu semua," ungkapnya.

Uang suap tidak hanya diterima satu kali. Kali kedua, Sandi menerima uang sekitar Rp 30 juta. Uang tersebut kemudian kembali ia bagikan kepada panti asuhan.

"Yang kedua diberikan suap lagi sekitar Rp30 juta, anak-anak semua teman-teman saya tahu. Teman teman saya yang nyari panti asuhan, yang suruh transfer semua dan teman-teman saya yang beliin sembako ke panti asuhan semua," kata Sandi.

Upaya suap itu dilakukan untuk membungkam Sandi yang memang vokal menyuarakan terkait kondisi Damkar Depok.

"Terus sering mereka memberikan suap ke saya. Terakhir November kemarin mereka mau menyuap saya untuk saya diam tapi saya tidak mau," kata Sandi.

Sandi mengungkapkan bahwa pemberi yang suap kepada dirinya adalah pejabat-pejabat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.

"Pejabat. Bendahara, kepala UPT, kasi, kabid. Iya betul (Dinas Damkar Depok," kata Sandi.

Viral Petugas Satu Ini Berani Banget Bongkar Bobrok Damkar Depok [Instagram]
Viral Petugas Satu Ini Berani Banget Bongkar Bobrok Damkar Depok [Instagram]

Kekinian Sandi diputus kontrak kerja usai hampir 10 tahun mengabdi. Adapun pengungkapkan uang suap itu disampaikam Sandi bersamaan saat dirinya menyampaikan pemutusan kerja oleh Damkar.

Sandi menduga pemutusan kerja itu dilakukan dinas terkait lantaran dirinya yang terlalu vokal.

Baca Juga: Ngaku Disuap Agar Bungkam, Sandi Blak-blakan soal Uang Tutup Mulut Pejabat Damkar Depok: Kejaksaan Tahu Semua

"Banyak faktor. Saya sih ngira karena terlalu vokal dan juga saya enggak bisa diajak kerja sama dengan mereka," kata Sandi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI