Trump Usul Kanada Gabung AS Setelah Trudeau Mundur: Tidak Ada Tarif, Pajak Turun!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 07 Januari 2025 | 05:47 WIB
Trump Usul Kanada Gabung AS Setelah Trudeau Mundur: Tidak Ada Tarif, Pajak Turun!
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (Ludovic MARIN / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Donald Trump pada hari Senin menandai pengumuman pengunduran diri Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dengan menegaskan kembali usulannya yang tidak mungkin agar negara tersebut bergabung dengan Amerika Serikat.

"Jika Kanada bergabung dengan AS, tidak akan ada Tarif, pajak akan turun drastis, dan mereka akan BENAR-BENAR AMAN dari ancaman Kapal-kapal Rusia dan China yang terus-menerus mengepung mereka," tulis presiden terpilih Trump di media sosial.

"Bersama-sama, betapa hebatnya Negara ini!!!" tambahnya.

Justin Trudeau mengundurkan diri hari ini sebagai pemimpin Partai Liberal Kanada yang secara efektif mengakhiri masa jabatannya selama sembilan tahun sebagai Perdana Menteri Kanada juga.

Baca Juga: Eks Baret Hijau Bunuh Diri dengan Bom Mobil di Depan Hotel Trump, FBI Temukan Kemiripan dengan Serangan New Orleans

Ia sekarang tetap menjadi perdana menteri sementara hingga penggantinya dipilih. Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya perbedaan pendapat terhadapnya di dalam partainya.

Ia mengadakan konferensi pers hari ini di luar kediamannya di Rideau Cottage di Ottawa tempat ia membuat pengumuman dalam bahasa Inggris dan Prancis.

"Saya telah memberi tahu partai saya dan Gubernur bahwa saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai sekaligus perdana menteri Kanada, dan akan melakukannya segera setelah pengganti saya ditunjuk melalui proses persaingan nasional yang ketat," kata Trudeau.

Trudeau, 53 tahun, melanjutkan dengan mengatakan bahwa meskipun ia seorang "pejuang", parlemen di bawah kepemimpinannya benar-benar "lumpuh".

"Dengan ini saya menunda Parlemen hingga 24 Maret untuk memulai proses pencarian pemimpin baru untuk memimpin partai dan Kanada hingga pemilihan umum yang dijadwalkan akhir tahun ini," tambahnya.

Baca Juga: Trump Kecam "Perbatasan Terbuka" Setelah Serangan Truk Tewaskan 15 Orang di New Orleans

Ia lebih lanjut menyatakan bahwa "Perdana menteri dan pemimpin partai yang baru akan membawa nilai-nilai dan cita-citanya ke pemilihan umum berikutnya, dan saya gembira melihat proses itu berlangsung."

Berbicara tentang penyesalannya, Justin Tudeau berkata, "Jika saya punya satu penyesalan... saya berharap kita dapat mengubah cara kita memilih pemerintah di negara ini", seraya menambahkan bahwa "Para pemilih seharusnya diizinkan untuk memilih pilihan kedua dan ketiga mereka di surat suara itu sendiri, alih-alih sistem saat ini, yang dibuat untuk menguntungkan mereka yang ingin memecah belah situasi dan mengadu domba warga Kanada."

Menurut badan legislatif Kanada, dalam kasus seperti itu, partai yang berkuasa mendapat waktu 90 hari sejak tanggal pengunduran diri pemimpinnya untuk mencari pengganti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI