Bos Rental Tewas Setelah Minta Bantuan Polisi, Anaknya Ungkap Pengakuan Mengejutkan

Senin, 06 Januari 2025 | 21:11 WIB
Bos Rental Tewas Setelah Minta Bantuan Polisi, Anaknya Ungkap Pengakuan Mengejutkan
Sejumlah anggota keluarga korban penembakan di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak pada Jumat sore, melakukan aksi tabur bunga di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, sebagai mengenang korbannya. (Azmi/ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak bos rental mobil yang tewas ditembak anggota TNI AL, Rizky Agam mengatakan, sebelum terjadi penembakan, dirinya terlebih dahulu mendapat ancaman. Namun, ia tidak merinci ancaman tersebut berasal dari pihak TNI atau polisi.

"Jadi awal mulanya itu kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang,” kata Rizky Agam di kantor Koarmada TNI AL, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Sebabnya, ia meminta perlindungan dan pendampingan oleh pihak kepolisian.

“Kita sudah ditodong pistol saya dan keluarga meminta tolong pada siapa kalau bukan pada polisi," ucapnya.

Baca Juga: Skandal Besar Guncang Polri: 13 Personel Dipecat karena Narkoba, Penipuan Hingga Berzina

Saat itu, lanjut Agam, sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, polisi di SPKT bahkan meminta agar pengejaran dilakukan oleh pihak perental saja. Kemudian, jika ingin menyelesaikan dengan duduk bersama, baru di Polsek Cinangka.

"Jadi pas waktu saya konfirmasi ke anggota piket, 'Kamu ke sana aja susulin mobil kamu kata dia. Nanti kalau penyelesaiannya di sini'. Jadi saran dari petugas piket pada saat kita sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal ya," jelasnya.

Agam menuturkan, saat peristiwa, ada empat orang dari pihak pelaku penembakan. Namun, berdasarkan pernyataan dari pihak TNI, hanya tiga prajurit yang sudah dilakukan penahanan.

Namun Agam, mendesak agar anggota TNI yang melakukan penembakan tetap diselidiki atas dugaan keterlibatan dengan sindikat penggelapan mobil.

"Logikanya, mobil mana ada yang murah seharga Rp40 juta. Dan ketika dia beli mobil benar, tidak mungkin ada pengawalan dari jauh untuk menodongkan pistol," ujar Agam.

Baca Juga: Istri Pengacara Korban Pembunuhan Dapat Ancaman: Diam atau Kau Menyusul Suamimu

Agam mengatakan, mobil Honda Brio yang digelapkan pelaku, dibeli ayahnya dengan harga Rp185 juta.

Mobil tersebut memang diperuntukan untuk disewakan. Namun saat pukul 02.00 WIB dini hari, GPS yang yang ada di mobil tersebut dimatikan.

Melihat kejanggalan tersebut, pihak pemilik langsung melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, saat di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Agam menemukan mobil miliknya.

Saat itu Agam mengaku, pihak pembeli yakni Sertu AA tidak mau berbicara baik-baik. Justru, ayahnya tewas tertembak oleh KLK B, yang saat itu mengawal AA.

"Ayah saya telah menjadi korban penembakan yang sangat sadis," pungkas Agam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI