Eep Saefulloh: Jika Prabowo Ingin Membatasi Pengaruh Jokowi, Pakai Kekuasaan dan Otoritas

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 06 Januari 2025 | 19:04 WIB
Eep Saefulloh: Jika Prabowo Ingin Membatasi Pengaruh Jokowi, Pakai Kekuasaan dan Otoritas
Prabowo Subianto dan Jokowi saat makan malam di Kawasan Senayan. [Akun IG jokowi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah menilai pengaruh besar Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bakal menjadi tantangan sendiri di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Untuk membatasi pengaruh tersebut, Prabowo disarankan memanfaatkan kekuasaan dan otoritasnya demi kepentingan rakyat.

Eep menyebutkan adanya perbedaan mencolok antara periode pertama (2014-2019) dan periode kedua (2019-2024) Jokowi sebagai presiden.

Ia memaparkan contoh perbedaan yang mencolok adalah pada periode pertama, Jokowi melibatkan KPK dalam kabinet. Sedangkan pada periode kedua situasinya berbeda, dimana Jokowi melemahkan fungsi KPK dengan merevisi undang-undang KPK.

“Ini menjadi tanda pemburukan pemberantasan korupsi,” ujar Eep dalam podcast di akun YouTube Rhenald Kasali dikutip, Senin (6/1/2025).

Baca Juga: Pemimpin Terkorup versi OCCRP, Rizieq Tantang Nyali Prabowo Seret Jokowi ke Penjara: Jangan Dilindungi dan Dibela!

Perbedaan lainnya yang mencolok adalah larangan bagi kepala pemerintahan merangkap sebagai ketua partai. Sebaliknya pada periode kedua, ketua partai atau pejabat pemerintahan justru dapat merangkap jabatan.

Eep juga menyoroti pengaruh Jokowi yang dinilainya masih sangat kuat, bahkan setelah akhir masa jabatannya.

“Ketika seseorang menjadi mantan presiden, sudah pasti otoritasnya hilang. Namun pengaruhnya tetap ada, dan pertarungan yang terjadi saat ini adalah antara kekuasaan Prabowo sebagai presiden dengan pengaruh besar Jokowi,” katanya.

Menurut Eep, pengaruh Jokowi dapat tetap bekerja melalui berbagai saluran, termasuk posisi strategis seperti Wakil Presiden yang dipegang oleh Gibran Rakabuming Raka, anak Jokowi.

“Wapres juga menjadi ketua Dewan Aglomerasi Jabodetabekjur, pusat ekonomi, industri, dan bisnis Indonesia. Ini akan menjadi area interplay antara otoritas dan pengaruh Jokowi.” jelasnya dalam unggahan akun Youtube Rhenald Kasali, Minggu (5/1/2025).

Baca Juga: Sikapi Laporan OCCRP, Rizieq Murka: Kalau Dikatakan Orang Paling Korup di Dunia, KPK Mestinya Tangkap Jokowi!

Eep menilai untuk membatasi pengaruh Jokowi, Prabowo harus memanfaatkan kekuasaan dan otoritasnya demi kepentingan rakyat.

“Kalau Prabowo ingin membatasi kekuasaan Jokowi cuma satu pilihannya, kekuasaan dan otoritas yang dia miliki harus dipakai untuk kepentingan orang banyak, sehingga pengaruh sebesar apapun yang dimiliki Jokowi tidak akan berarti,” tegasnya.

Ia pun berharap Jokowi akan tahu kapan harus berhenti.

“Saya tetap punya harapan bahwa ada satu titik di mana Jokowi menyadari bahwa enough is enough,” ujarnya.

Tantangan yang dihadapi Prabowo ini tidak hanya menyangkut pengaruh Jokowi, tetapi juga kelangsungan agenda-agenda besar di tengah kondisi politik dan ekonomi Indonesia. Keberhasilan Prabowo dalam menghadapi interplay ini akan menentukan arah kepemimpinannya dan masa depan Indonesia.

Reporter: Kayla Nathaniel Bilbina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI