Istri Pengacara Korban Pembunuhan Dapat Ancaman: Diam atau Kau Menyusul Suamimu

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 06 Januari 2025 | 18:43 WIB
Istri Pengacara Korban Pembunuhan Dapat Ancaman: Diam atau Kau Menyusul Suamimu
Ilustrasi penembakan (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi belum berhasil mengungkap siapa penembak yang menewaskan pengacara Rudi S Gani (49) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Rudi adalah seorang pengacara yang tewas usai ditembak orang tak dikenal (OTK) saat menantikan pergantian tahun di kampung halaman istrinya, Selasa, 31 Desember 2024.

Hampir sepekan, polisi belum menemukan titik terang siapa dalang di balik pembunuhan sadis ini.

Kapolres Bone AKBP Erwin Syah mengatakan, pihaknya masih mengejar pelaku. Saat ini, penyidik sudah melakukan pemeriksaan maraton terhadap 14 orang saksi.

Baca Juga: Alvin Lim Sakit Apa? Ini Riwayat Penyakit yang Menyebabkannya Meninggal

Kata Erwin, Polres Bone dibantu oleh tim Polda Sulsel sudah membentuk tim khusus untuk mencari pelaku.

"Kami bekerja 24 jam, kami akan usut tuntas kasus ini. Mohon beri waktu," ucapnya saat dihubungi, Senin, 6 Januari 2025.

Polisi, lanjutnya, juga mengamankan 11 senapan angin warga sekitar. Senapan itu akan diuji secara labfor untuk mencocokan peluru yang digunakan menembak korban.

"Sementara dikaji di labfor 11 pucuk senapan angin yang diamankan dari beberapa warga masyarakat," jelasnya.

Erwin meminta waktu kepada masyarakat untuk mengungkap kasus ini. Ia menegaskan polisi akan bekerja transparan dan profesional.

Baca Juga: Terungkap! Kronologi Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolsek Cinangka Terancam PTDH

Saat ini polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi untuk mengejar pelaku. Hasil autopsi juga jadi salah satu alat bukti.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim Labfor, ditemukan proyektil yang bersarang di tulang belakang leher korban. Proyektil berkaliber 8mm ini diketahui berasal dari senapan angin, bukan senjata api.

Istri korban, Maryam berharap polisi bisa segera menangkap pelaku. Sebab, saat ini ia kerap mendapat teror.

Maryam mengaku sempat mendapat pesan yang tidak diketahui pengirimnya. Isi pesan itu menyuruhnya untuk diam atau mengalami nasib naas seperti suaminya.

"Isinya (tertulis) diam atau kau menyusul suamimu," ucapnya.

Pesan itu didapat setelah Rudi dimakamkan. Ia pun meminta perlindungan ke LPSK dan Lembaga Komnas Perempuan.

Polisi Janji Temukan Pelaku

Jajaran Kepolisian Resort Bone dibantu Resmob Polda Sulsel mendalami kasus penembakan terhadap seorang pengacara oleh orang tidak dikenal di Desa Patukku Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

"Kami tidak akan main-main dalam penanganan kasus ini. Tim gabungan telah dikerahkan dan akan bekerja maksimal sampai pelaku tertangkap," ujar Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, saat dikonfirmasi wartawan di Makassar, Ahad.

Ia menegaskan berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya termasuk menangkap pelaku serta mengungkap modus penembakan terhadap korban hingga akhirnya meninggal dunia.

"Saya instruksikan kepada seluruh tim penyidik agar bekerja secara profesional dan tidak memberikan celah sedikitpun. Kasus ini menjadi prioritas kami dan ditangani secara serius hingga tuntas," katanya menekankan.

Kapolres bilang, korban diketahui bernama Rudi S Gani tersebut meninggal dunia akibat luka tembak pada bagian wajahnya. Usai tertembak, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Lappariaja, namun nyawanya tidak dapat tertolong.

Dari keterangan saksi-saksi yang dikumpulkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024 sekitar pukul 21.50 Wita. Korban bersama 20 orang keluarganya sedang menggelar acara makan malam saat malam pergantian tahun 2025 di salah satu ruangan kantor yang sedang proses pembangunan.

"Waktu itu tiba-tiba terdengar satu kali suara letusan dari arah luar ruangan," kata dia sesuai dari hasil keterangan saksi yang diminta keterangannya.

Hasil pemeriksaan sementara oleh tim medis Puskesmas Lappariaja menyatakan korban mengalami luka tembak di bagian pipi kanan di bawah mata.

"Untuk penyelidikan lebih lanjut, jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara di Kota Makassar untuk dilakukan autopsi," katanya.

Selain itu, tim dari Polres Bone telah melaksanakan penyelidikan untuk pendalaman kasus termasuk memeriksa saksi-saksi dan pengumpulan barang bukti, pelaksanaan autopsi terhadap jenazah korban, pemeriksaan laboratorium forensik pada proyektil yang ditemukan dan dilakukan olah TKP.

"Tim gabungan yang terdiri dari Resmob Polda Sulsel, Resmob Polres Bone, dan Polsek Lappariaja masih melakukan pendalaman di lapangan. Kami juga telah membentuk tim khusus yang bekerja 24 jam untuk menangani kasus ini," katanya menegaskan.

Sejauh ini untuk hasil koordinasi dengan Laboratorium Forensik Polda Sulsel masih melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti yang ditemukan. Sedangkan motif penembakan, penyidik kepolisian belum bisa memastikan.

"Kami masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil resmi dari berbagai pemeriksaan yang dilakukan. Kami bekerja secepat mungkin namun tetap teliti untuk memastikan hasil yang akurat. Kami tidak berhenti sampai pelakunya ditangkap" ujarnya.

Pihaknya menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini serta mempercayakan penanganan kasus kepada polisi guna pengungkapannya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI