Dapat Ayam Potongan Kecil dan Tanpa Susu dari Program MBG Rp10 Ribu, Segini Gizi yang Diterima Siswa di Jakarta

Senin, 06 Januari 2025 | 14:09 WIB
Dapat Ayam Potongan Kecil dan Tanpa Susu dari Program MBG Rp10 Ribu, Segini Gizi yang Diterima Siswa di Jakarta
Program Makan Bergizi Gratis di Bogor, Jawa Barat (Egi/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah telah memulai hari pertama pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 26 provinsi pada Senin (6/1/2025). Satu porsi makanan yang diberikan kepada para siswa diperkirakan senilai Rp10 ribu.

Seperti yang diterima para siswa di SMPN 61 Jakarta Barat, menu makanannya terdiri dari dua potong tahu tepung goreng, ayam dengan potongan kecil, nasi, tumis kacang panjang dan jeruk. Tak ada susu pada paket yang diterima para pelajar untuk hari ini.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG Palmerah, Jakarta Barat, Yudha Permana mengatakan meski dengan menu tersebut, dipastikan sajian yang diberikan sudah sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) di tiap tingkatan. Pihaknya juga telah melakukan uji coba selama dua bulan belakangan.

"Jadi dengan budget seperti itu sudah kami coba kurang lebih dua bulan dan itu sesuai dengan angka kebutuhan gizi dari tiap kategori," ujar Yudha di SMPN 61 Jakarta Barat, Senin (6/1/2025).

Baca Juga: Pernah Ditinjau Wapres Gibran saat Uji Coba, SMAN 70 Jakarta Belum Terapkan Makan Bergizi Gratis Hari Ini

"Untuk gizi per sajian dari TK, SD kelas 1 sampai SD kelas 3 di angka 380-400 kalori, SD kelas 4 sampai kelas 6 dan SMP itu diangka 550 kalori," lanjutnya.

Para siswa menyantap Makanan Bergizi gratis di SDN 15 Slipi, Jakarta, Senin (6/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Para siswa menyantap Makanan Bergizi gratis di SDN 15 Slipi, Jakarta, Senin (6/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Yudha menjelaskan, SPPG Palmerah setiap harinya akan mendistribusikan 2.987 paket MBG ke 11 sekolah di Palmerah, Jakarta Barat. Pendistribusian dilalukan dalam dua gelombang yakni untuk sesi pagi bagi siswa SD dan siang untuk SMP dan SMA.

Ia mengakui memang anggaran Rp10 ribu menjadi tantangan buat pihaknya dalam menyajikan makanan bergizi. Karena itu, ia menggandeng pemasok lokal agar mendapatkan bahan makanan yang murah.

"Hal ini menjadi sebuah tantangan kita sama-sama terlebih kami di Jakarta tetapi proses yang kami lakukan adalah kami menggunakan sumber daya dari lokal dan disitu adalah kita memanfaatkan UMKM lokal juga. Jadi kita bisa dapatkan harga yang relatif terjangkau begitu," pungkasnya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis? Ini Syarat Lengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI