Perundingan Hamas-Israel: Harapan Baru Bagi 100 Tawanan di Tengah Perang Gaza?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 06 Januari 2025 | 09:13 WIB
Perundingan Hamas-Israel: Harapan Baru Bagi 100 Tawanan di Tengah Perang Gaza?
Ilustrasi agen dinas rahasia Israel, Mossad. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Faksi-faksi Palestina akan mengadakan negosiasi mengenai kesepakatan pertukaran tawanan dengan Kepala Badan Intelijen Israel, Mossad, David Barnea.

Menurut laporan dari media penyiaran publik Israel, KAN, Barnea dijadwalkan berangkat ke Doha pada hari Senin (6/1) untuk berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut.

KAN mengutip sumber yang dirahasiakan yang menyatakan, "Barnea akan melakukan perjalanan ke Doha pada hari Senin untuk berkontribusi dalam negosiasi kesepakatan pertukaran."

Informasi serupa juga disampaikan oleh saluran televisi Israel Channel 12, yang mencatat adanya kemajuan signifikan dalam negosiasi, meskipun masih terlalu dini untuk memastikan bahwa kesepakatan telah tercapai.

Baca Juga: Tragis! 800 Lebih Masjid Luluh Lantak, Situs Kristen Rusak Parah di Palestina Sepanjang 2024

Pada hari Jumat (3/1), delegasi Israel kembali ke Doha untuk melanjutkan negosiasi tidak langsung dengan Hamas yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir.

Keluarga para tawanan Israel di Gaza mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memberikan otoritas penuh kepada delegasi agar dapat menyetujui kesepakatan pertukaran.

Pada hari yang sama, Hamas mengumumkan bahwa negosiasi tidak langsung dengan Israel di Doha akan dilanjutkan, dengan fokus pada gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta pengembalian warga yang terlantar.

Usaha mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza sejauh ini belum berhasil karena penolakan Netanyahu untuk menghentikan perang.

Israel menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara Hamas diduga menahan sekitar 100 tawanan Israel di Gaza.

Baca Juga: Kekejaman Tentara Israel di Tepi Barat Terungkap, Gunakan Ambulans untuk Menyerang Warga Palestina

Hamas juga menyatakan bahwa puluhan tawanan tewas akibat serangan udara yang dilakukan secara sembarangan oleh Israel.

Militer Israel terus melanjutkan tindakan yang dianggap genosida di Gaza, yang telah mengakibatkan lebih dari 45.800 korban jiwa, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang di wilayah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI