Suara.com - Para ibu anggota angkatan bersenjata Israel telah menyampaikan kekhawatiran kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai keterlibatan tentara Israel dalam konflik berkepanjangan di Gaza, menurut laporan dari berbagai media.
Al Jazeera melaporkan bahwa mereka telah menyampaikan keprihatinan tentang anak-anak mereka yang terlibat dalam perang yang sedang berlangsung.
Mereka juga mencatat peringatan dari komandan cadangan Angkatan Darat yang menekankan agar pasukan tidak dikerahkan di luar wilayah pendudukan.
Mereka menegaskan bahwa Netanyahu dan Kepala Staf Umum Tentara Israel, Herzi Halevi, memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak mereka di luar negeri.
Baca Juga: Israel Membela Serangan ke Rumah Sakit di Gaza, PBB dan WHO Kritik Keras
Militer Israel telah mengonfirmasi tewasnya 891 tentara sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Dalam perkembangan lain, sebuah kelompok advokasi telah memulai tindakan hukum di Argentina dan Chili, mendesak kedua negara untuk menangkap seorang tentara Israel atas tuduhan kejahatan perang di Gaza.
Kasus yang diajukan di Argentina dan Chili, yang diumumkan pada hari Kamis, merujuk pada kewajiban hukum baik nasional maupun internasional. Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif lebih besar oleh Hind Rajab Foundation yang berbasis di Belgia untuk mendorong negara-negara di seluruh dunia mencari keadilan atas pelanggaran yang terjadi di Gaza.