Guru Besar FKUI Tegaskan HMPV di China Tidak Sama dengan Covid-19

Minggu, 05 Januari 2025 | 10:29 WIB
Guru Besar FKUI Tegaskan HMPV di China Tidak Sama dengan Covid-19
Ilustrasi virus (Freepik.com/freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus infeksi saluran napas di China akibat masih terus terjadi hingga awal 2025 ini. Penyakit inveksi tersebut disebabkan oleh virus Human Metapneumovirus (HMPV).

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama menekankan bahwa penyakit tersebut tidak sama dengan infeksi Covid-19, meski sama-sama menyerang saluran pernapasan.

"Banyak pembicaraan yang mencoba “mensejajarkan” infeksi HMPV ini dengan Covid-19. Ini juga tentu pernyataan yang tidak betul," kata Tjandra dalam keterangannya kepada Suara.com, Minggu (5/1/2025).

Dia menjelaskan bahwa HMPV bukan varian virus baru. HMPV pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah di Belanda pada Juni 2001 dengan judul “A newly discovered human pneumovirus isolated from young children with respiratory tract disease”.

Baca Juga: Penjualan Mobil Jerman Mulai Tergusur Mobil China di Berbagai Negara

Sesudah itu ada lagi laporan temuan di berbagai negara seperti Norwegia, Rumania, Jepang dan juga tentu China. Para peneliti bahkan memperkirakan bahwa sebelum resmi dilaporkan di 2001 itu maka HMPV sudah puluhan tahun bersirkulasi.

Sementara itu, Covid-19 termasuk varian baru dalam bagian virus corona. Tjandra menyebutkan kalau gejala antara kedua infeksi tersebut memang mirip.

"Gejalanya serupa, seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada dan kalau memberat dapat masuk rumah sakit. Perlu diketahui bahwa semua infeksi paru dan saluran napas memang gejalanya seperti itu," jelasnya.

Anggapan bahwa HMPV mirip dengan Covid-19 karena terjadi peningkatan kasus di China, juga tidak tepat. Tjandra menyebutkan bahwa dari waktu ke waktu memang selalu ada peningkatan kasus infeksi saluran napas, terurama ketika musim dingin di negara empat musim seperti China.

"Jadi, tidak tepatlah kalau kita terlalu cepat mengorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan Covid-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada," ujarnya.

Baca Juga: Ciri-Ciri Seseorang Terserang Virus HMPV, Mirip COVID-19?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI