Suara.com - Seorang mahasiswi di Kanada mengalami insiden tak terduga yang membuat rahangnya patah dan harus menjalani diet cair selama enam minggu setelah mencoba menggigit permen populer "jawbreaker". Insiden ini menyoroti risiko nyata dari permen yang memang dikenal keras tersebut.
Javeria Wasim (19), tengah berbelanja bersama temannya ketika mereka memutuskan untuk membeli permen jawbreaker berukuran besar—yang ukurannya bisa mencapai sebesar bola biliar.
"Kami memilih yang paling besar. Bahkan kami sempat bertanya pada pemilik toko, 'Apakah permen ini bisa digigit? Namanya saja sudah jawbreaker,’” ujar Wasim, seperti dikutip oleh People.
Namun, saat Wasim mencoba menggigit permen tersebut, ia langsung merasakan sakit hebat di rahangnya. Temannya pun segera menyadari ada yang salah ketika melihat salah satu gigi depannya patah dan gigi lainnya mulai goyang.
Baca Juga: Siapa Zara Dar? Tinggalkan Gelar Phd Demi Berkarier di OnlyFans
Setelah menyadari rasa sakit yang semakin parah, mereka segera memanggil ambulans dan membawanya ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, hasil pemeriksaan sinar-X dan CT scan menunjukkan bahwa Wasim mengalami dua patahan di rahangnya. Kondisinya begitu serius hingga ia tidak bisa membuka mulut sama sekali. Keesokan harinya, tim dokter segera melakukan operasi untuk memperbaiki rahangnya.
Prosedur operasi berlangsung selama satu jam. Dokter memasang batang logam di bagian atas dan bawah gusinya, serta mengikat rahangnya agar tetap tertutup selama enam minggu ke depan.
Wasim mengaku bahwa pengalaman ini membuatnya trauma dan mungkin tidak akan pernah lagi mengonsumsi permen seumur hidupnya.
"Saya sering makan permen ini waktu kecil. Saya pernah melihat orang-orang menggigit permen yang kecil, tapi saya tidak pernah melihat ada yang mencoba menggigit yang besar. Sekarang, saya benar-benar menyadari betapa pentingnya mulut. Anda menggunakannya untuk segala hal dalam hidup. Ini sangat memengaruhi hidup saya," ungkapnya.
Baca Juga: Geger Mahasiswi UPI Tewas Mengenaskan di Kampus, Ajeng Loncat dari Lantai 2 Gedung Gymnasium?
Ia juga berbagi pengalaman sulitnya menjalani diet cair pascaoperasi dan efek samping yang dirasakannya. Wasim kini mengimbau orang lain untuk berhati-hati saat mengonsumsi permen jenis tersebut.
"Kalau mau makan permen ini, jangan digigit. Cukup dijilat saja, meskipun itu memakan waktu berminggu-minggu sampai mencapai bagian tengahnya."
Insiden ini menjadi pengingat bahwa tidak semua permen bisa dikonsumsi dengan cara yang sama, terutama jika namanya sendiri sudah mengisyaratkan potensi risiko besar seperti "jawbreaker".