Prabowo Perintahkan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Bersumber dari Desa

Sabtu, 04 Januari 2025 | 03:10 WIB
Prabowo Perintahkan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Bersumber dari Desa
Presisen RI Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Bogor. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Cahyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan bahan baku yang digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) berasal dari dalam negeri. Terlebih, harus melibatkan koperasi hingga badan usaha milik desa (bumdes).

Keinginan Prabowo itu disampaikan langsung kepada menteri-menteri terkait. Prabowo meminta mereka untuk memastikan pengunaan bahan baku dalam negeri dalam menjalankan program unggulan pemerintah tersebut.

"Jadi arahan Presiden, (makan bergizi gratis) ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bukan impor," kata Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi usai rapat koordinasi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (3/1/2025).

Budi menyampaikan bahwa Kementerian Koperasi bakal melibatkan ribuan koperasi untuk menyukseskan program unggulan pemerintah. Ia juga mengaku telah mendata sebaran desa yang memproduksi beragam komoditas guna menyokong program makan bergizi gratis.

Baca Juga: Prabowo akan Hapus Utang Sekitar 1 Juta Pelaku UMKM, Total Rp 14 Triliun

"Ada 1.923 koperasi yang siap menampung, siap berkontribusi dalam penyelenggaran makan bergizi gratis. Itu termasuk koperasi telur berapa; koperasi sayur; beras; koperasi ikan, dan sebagainya," ujarnya.

Budi mengatakam nantinya desa akan berkontribusi menghasilkan berbagai macam kebutuhan, seperti jagung, ikan nila hingga melon. Ia menyatakan hal tersebut telah masuk dalam 20 persen dana desa yang dianggarkan untuk ketahanan pangan.

"Tapi yang pasti, tadi untuk ketahanan pangan makan siang bergizi itu dari dana desa. Tadi saya sampaikan, saya laporkan 20% dari Rp 71 triliun dana desa tahun 2025 untuk ketahanan pangan," kata Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI