Suara.com - Perumda Air Minum Jaya (PAM JAYA) bersama Kementerian Pekerjaan Umum mengadakan program penggratisan pemasangan sambungan air perpipaan untuk pelanggan baru. Kebijakan ini dilakukan setelah tarif air bersih dinaikkan mulai 1 Januari 2025.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, program ini akan diterapkan di sejumlah wilayah di Jakarta. Meski pemasangan gratis, pelanggan diminta menyetor deposit.
Dengan adanya program ini, diharapkan target 100 persen cakupan layanan air perpipaan pada 2030 nanti bisa tercapai.
"Warga yang tinggal di area yang telah ditentukan tidak akan dikenakan biaya pemasangan sambungan air, namun mereka diharuskan membayar Uang Jaminan Langganan (UJL) sebagai deposit," ujar Arief kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).
"UJL ini akan dikembalikan sepenuhnya jika pelanggan memutuskan untuk berhenti berlangganan layanan air PAM JAYA, sehingga inisiatif ini memberikan solusi yang terjangkau dan fleksibel bagi pelanggan baru," lanjutnya.
Arief mengungkapkan, PAM Jaya telah mendapat tambahan suplai air dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur tahap I yang telah beroperasi komersial pada pertengahan Desember 2024 kemarin.
"SPAM Jatiluhur ini, akan menyediakan suplai air bersih sebanyak 4.000 liter per detik (liter per second/LPS) untuk DKI Jakarta, yang akan mendukung sekitar 300.000 sambungan rumah baru pada tahun 2028," kata Arief.
Untuk mendukung hal ini, PAM Jaya melakukan perluasan besar-besaran jaringan pipa di 10 wilayah di Jakarta Timur, yakni Kelurahan Cipinang Besar Utara, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Duren Sawit, Pulogebang, Klender, serta sebagian wilayah Cipinang, Pondok Bambu, Jatinegara Kaum, dan Penggilingan.
"Perbaikan infrastruktur ini akan memungkinkan warga di wilayah tersebut untuk mendapatkan akses yang lebih andal terhadap air bersih melalui jaringan perpipaan," pungkasnya.
Baca Juga: Atasi Kelangkaan Air Bersih dengan Wakaf, Bagaimana Caranya?