Suara.com - Presisen RI Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Bogor sejak Jumat siang hingga sore. Kepala negara mengumpulkan mereka dalam rangka rapat koordinasi pemberdayaan masyarakat.
Tampak hadir di Istana Kepresidenan Bogor, di antaranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah Maman Abdurrahman, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Karding, dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto.
Muhaimin menyampaikan komitmen pemerintah dalam berbagai agenda pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.
“Dari sana ada banyak isu-isu yang harus ditangani cepat. Salah satunya data tunggal agar tepat sasaran, yang kedua meningkatkan kapasitas usaha kecil, menengah, dan koperasi dengan memberi kapasitas kemampuan kemudian bahan baku, holding antar UMKM akan kita lakukan agar usaha besar bersinergi, kolaborasi dengan UMKM,” kata Muhaimin usai rapat, Jumat (3/1/2025).
Baca Juga: Kejar Penerapan B50, Menteri Bahlil Berambisi Stop Impor Solar di 2026
Rapat turut membahas mengenai pekerja migran. Kepala negara memberikan perhatian pada peningkatan kapasitas dan kemampuan para pekerja migran. Menurut Muhaimin, pemerintah akan menyiapkan 100 balai latihan kerja baru bagi para pekerja.
“Untuk pemberangkatan, persiapan jabatan tertentu kualitas standar skill dan vokasi yang siapkan khusus melalui 100 balai latihan kerja baru,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah akan memperluas akses pendanaan bagi UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, dan pekerja migran melalui pinjaman berbunga rendah. Model pendanaan ini akan diinisiasi bersama kementerian dan lembaga terkait termasuk program kredit murah yang disalurkan melalui dana pinjaman bergulir.
“Ini akan diinisiasi untuk membuat model simpan pinjam, pinjam dengan bunga yang sangat rendah. Ini akan kita tindaklanjuti dengan kementerian-kementerian terkait khususnya kementerian keuangan berbentuk uang pemerintah yang dipinjamkan kepada para pekerja migran, juga kepada UMKM,” kata Muhaimin.
Program lain yang menjadi fokus adalah optimalisasi bantuan sosial melalui Kementerian Sosial. Muhaimin menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan pembenahan data penerima bantuan dengan menerima usulan dan sanggahan dari masyarakat untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran.
Baca Juga: Masih Setia dengan Prabowo, PAN Belum Terpikir Saring Kader Sendiri jadi Capres
“Pokoknya gini tidak ada satupun orang miskin di Republik ini yang tidak mendapatkan bantuan. Itu yang paling akan kita lakukan dalam waktu cepat,” lanjutnya.