3.000 Anggota Polisi dan KPK Korsel Jemput Paksa Presiden Yoon Suk Yeol

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 03 Januari 2025 | 09:14 WIB
3.000 Anggota Polisi dan KPK Korsel Jemput Paksa Presiden Yoon Suk Yeol
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Tangkapan Layar Pemandangan di dekat kediaman presiden Korea Selatan saat Yoon Suk Yeol menghadapi penangkapan [Twitter/reuters]
Tangkapan Layar Pemandangan di dekat kediaman presiden Korea Selatan saat Yoon Suk Yeol menghadapi penangkapan [Twitter/reuters]

Dia adalah presiden pertama yang menghadapi tuduhan pemberontakan, pengkhianatan, larangan bepergian, serta surat perintah penangkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kerusuhan di luar kediaman presiden dimulai setelah salah satu pendukung Yoon melintasi barisan polisi, tambah laporan itu.

Meskipun penyelidik biasanya cepat menerapkan surat perintah penangkapan, CIO berhati-hati dalam kasus Yoon, yang pembantu utamanya, mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun, telah ditangkap selain beberapa komandan militer karena gagalnya darurat militer.

Menurut Yonhap News yang berbasis di Seoul, badan antikorupsi tersebut kemungkinan akan melanjutkan surat perintah penahanan Yoon paling cepat pada hari Kamis.

Yoon dimakzulkan pada 14 Desember oleh parlemen dan menghadapi persidangan di Mahkamah Konstitusi yang mungkin memerlukan waktu enam bulan untuk memutuskan apakah akan memecatnya dari jabatannya.

Strategi hati-hati yang dilakukan CIO diterapkan setelah Yoon mengabaikan empat panggilan untuk menghadiri interogasi sementara petugas keamanannya menghalangi masuknya penyelidik ke kantornya.

Namun, kepala CIO Oh Dong-woon telah memperingatkan keamanan presiden bahwa segala upaya untuk menghalangi penangkapan Yoon bisa berarti melalaikan tugas dan menghalangi tugas resmi.

Dalam pidato tertulis kepada para pendukungnya pada Rabu malam, Yoon mengatakan dia akan “berjuang sampai akhir untuk melindungi negara.”

“Karena kekuatan internal dan eksternal yang melanggar kedaulatannya dan aktivitas kelompok anti-negara, Korea Selatan kini berada dalam bahaya,” kata Yoon, yang membantah tuduhan pemberontakan dan pengkhianatan.

Baca Juga: Korea Selatan dalam Chaos: Presiden Yoon Suk Yeol Dibekuk, Pendukung Bentrok dengan Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI