Harta Rp1 Triliun dari Mana? Kejagung Telusuri Sumber Kekayaan Zarof Ricar: Jadi Makelar Kasus Sejak 2012

Pasalnya, Zarof telah menjadi makelar kasus untuk mengkondisikan sebuah perkara sejak tahun 2012-2022, saat dirinya masih menjadi petinggi di Mahkamah Agung (MA).
Suara.com - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah mengatakan, pihaknya masih menelusuri terkait sumber harta tersangka dugaan kasus suap dan gratifikasi Zarof Ricar.
Pasalnya, Zarof telah menjadi makelar kasus untuk mengkondisikan sebuah perkara sejak tahun 2012-2022, saat dirinya masih menjadi petinggi di Mahkamah Agung (MA).
“Terkait ZR ini masih proses penyidikan. Sehingga semua uang yang telah disita, ditelusuri penyidik satu per satu,” kata Febrie, di Kejaksaan Agung, Kamis (2/1/2025).
Febrie mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa membuka soal perkara apa saja yang sempat ditangani oleh Zarof.
Baca Juga: Sidang Tuntutan Kasus Dugaan Suap 3 Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur Ditunda, Ini Alasannya
“Saya rasa ini belum bisa kita buka menjadi konsumsi publik karena alat bukti belum penuh, terakhir ketika ekspose dilakukan. Sehingga kita minta waktu, kita kasih kesempatan penyidik,” jelas Febrie.
Mantan Kajati DKI ini juga menyebut, pihaknya bakal segera memenuhi berkas perkara Zarof, agar bisa segera dilimpah ke Pengadilan.
Sehingga, fakta hukum terhadap Zarof bisa menjadi konsumsi untuk publik saat persidangan.
“Tersangka sudah ditahan. Pasti ada batas waktu untuk pengungkapan ini dan akhirnya akan kita limpahkan. Dan akan dibuka di publik pada saat proses persidangan,” tandas Febrie.
Zarof merupakan tersangka dalam kasus permufakatan jahat atas vonis bebas Ronald Tannur.
Baca Juga: MAKI: MA Harus Membuka Diri Terhadap Pengawasan KY Demi Cegah Hakim Terima Suap
Saat dilakukan penggeledahan di kediaman Zarof, penyidik menemukan brankas yang berada di ruang kerjanya. Dalam brankas tersebut ditemukan uang dalam pecahan mata uang asing dan rupiah. Total, jika dikonfersikan ke dalam rupiah, sebesar Rp920 miliar.