Menurutnya, kelompok lainnya yang menjadi penyumbang inflasi yaitu kelompok kesehatan dengan inflasi sebesar 1,03 persen, utamanya didorong oleh kenaikan tarif rumah sakit dan dokter umum.
"Realisasi inflasi Jakarta yang masih terkendali tidak terlepas dari hasil sinergi, kolaborasi serta koordinasi yang baik dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta," ucapnya.
Selama Desember 2024, TPID Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi, antara lain, High Level Meeting TPID dan TP2DD Provinsi DKI Jakarta. Lalu, urban farming dalam rangka penguatan ketersediaan pasokan antara lain melalui kegiatan pelatihan, panen dan tanam bibit cabai, budidaya bawang merah, serta pemberian sarpras untuk kelompok tani di wilayah Jakarta.
Ia juga mengatakan pihaknya bersama stakeholder terkait yang tergabung dalam TPID DKI Jakarta akan terus diperkuat untuk memastikan strategi Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif (4K) dapat berjalan baik dan efektif, utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
"Dengan berbagai upaya tersebut, inflasi Jakarta pada 2025 diharapkan dapat tetap dijaga dalam sasaran 2,5±1 persen," pungkasnya.