Suara.com - Karier AKBP Malvino Edward Yusticia di Polri selesai, usai Majelis sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) memutuskan memberhentikan mantan Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya itu secara tidak dengan hormat.
Sebelumnya, KKEP menggelar sidang mengenai dugaan pelanggaran etik terkait kasus dugaan pemerasan pengunjung konser Djakarta Warehouse Project (DWP). Salah satu yang disidangkan ialah AKBP Malvino.
Setelah dilakukan pemeriksaan tergadap sejumlah saksi, diputuskan AKBP Malvino diberhentikan tidak dengan hormat.
AKBP Malvino disebut melakukan banding atas sanksi yang dijatuhkan kepadanya tersebut.
Baca Juga: Susul Kombes Donald, Giliran AKBP Malvino Dipecat dalam Kasus Pemerasan Penonton Konser DWP
Lantas, siapakah sosok AKBP Malvino dan bagaimana rekam jejaknya? Berikut ini profil singkatnya dirangkum dari sejumlah sumber.
Sosok AKBP Malvino
AKBP Malvino Edward Yusticia, S.H., S.I.K., M.H., M.S.S merupakan perwira menengah kepolisian kelahiran Medan, Sumatera Utara pada 9 Agustus 1985.
Ayahnya merupakan seorang hakim tinggi yang bertugas di Pengadilan Tinggi Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Berbeda dengan sang ayah, AKBP Malvino memilih menjadi seorang polisi. Dia lulus dari Akpol pada 2006.
Baca Juga: Catut Eliano Reijnders dan Jay Idzes, Media Italia: Shin Tae-yong Bisa Diganti
Rekam jejak AKBP Malvino terbilang cukup mentereng. Dia merupakan lulusan akademi Federal Bureau of Investigation (FBI).
Malvino juga mengikuti sejumlah pelatihan di luar negeri. Dia pernah ikut pendidikan Sespimmen Polri di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Kemudian pelatihan detektif di Western Australia Police Academy dan Crime Scene Investigation di International Law Enforcement Academy di Thailand Bangkok.
Sejumlah kasus besar pernah ditangani Malvino. Pada 2017, dia berhasil membongkar kasus peredaran sabu-sabu jaringan Cina-Taiwan seberat 1 ton. Setelah itu, mantan Kepala Unit Kejahatan Terorganisir Subdit Kejahatan Antar Wilayah, Bareskrim Polri itu mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari AKP ke Kompol.
Dia pernah mengungkap jaringan internasional sabu-sabu dengan berat 800 kilogram di Banten. Lalu pada 2021, membongkar penyelundupan sabu seberat 1,2 ton di Aceh.
Tidak hanya narkoba, Malvin sempat menangani kasus penipuan yang melibatkan sindikat China-Taiwan.
Melihat dari gelarnya, Malvin cukup peduli dengan pendidikan. Dia diketahui merupakan lulusan Sarjana Hukum dari Unisoed pada 2010.
Pria 39 tahun tersebut memiliki gelar Magister Hukum serta Manajemen. Selain itu, pernah menempuh pendidikan Master of Strategic Studies di Victoria University of Wellington, Selandia Baru tahun 2016.