Suara.com - Seorang pria bersenjata yang memulai aksi penembakan di sebuah restoran di Montenegro selatan menewaskan total 12 orang, termasuk dua anak.
"Dua belas orang tewas, di antaranya dua anak," kata jaksa Andrijana Nastic kepada wartawan di Cetinje.
Jumlah ini meningkat dari yang sebelumnya dilaporkan sebanyak 10 orang pada serangan Rabu.
Penembak itu meninggal setelah menembak dirinya sendiri di kepala, kata polisi pada Kamis pagi.
Baca Juga: Kasus Heboh di Bogor 2024: Pegawai KPK Gadungan, KDRT Cut Intan dan Polisi Bunuh Ibu Kandung
Aksi penembakan dimulai sekitar pukul 17.30 waktu setempat (16.30 GMT) pada hari Rabu, di desa Bajice dekat kota selatan Cetinje, menurut polisi.
Korban tewas ditemukan di lima lokasi berbeda, dengan empat korban pertama berada di restoran tersebut, kata jaksa.
"Setiap lokasi telah diperiksa dan bukti telah diambil. Tindakan jaksa dan polisi masih berlangsung untuk menentukan keadaan di mana peristiwa tersebut terjadi," katanya.
Empat orang juga terluka parah dan dibawa ke rumah sakit di ibu kota, Podgorica. Menteri Kesehatan Vojislav Simu pada Kamis, mengungkapkan bahwa nyawa tiga dari mereka masih dalam kondisi kritis.
Polisi menyingkirkan kemungkinan bentrokan antara kelompok kriminal terorganisir. Mereka mengatakan senjata api yang digunakan adalah ilegal.
Pemerintah menetapkan tiga hari berkabung nasional mulai Kamis. Penembakan massal jarang terjadi di negara kecil Balkan ini.