Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menduga dua eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin melakukan orasi politik bersama. Hal ini diduganya lantaran Anies-Ahok sudah menyatakan ingin membuat kejutan bulan Januari ini.
Jamiluddin mengatakan, pidato politik yang disampaikan nantinya akan berkaitan dengan persoalan bangsa saat ini. Namun, hal ini baru sebatas dugaan semata karena baik Anies maupun Ahok belum membeberkannya.
"Anies dan Ahok tampaknya akan melakukan pidato politik bersama. Pidato politik itu bisa jadi respon mereka terhadap persoalan berbangsa dan bernegara kontemporer," ujar Jamiluddin kepada wartawan, Kamis (2/1/2025).
Ia memperkirakan bahasan utama dalam pidato nanti berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lewat DPRD, kembali ke UUD 1945, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen, pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), dan penanganan pelanggaran HAM.
"Isu-isu tersebut bisa jadi menjadi topik utama bila Anies dan Ahok melakukan pidato politik bersama," jelasnya.
Bahkan, ia menyebut isu lain yang bisa disampaikan mengenai peran Presiden ketujuh RI, Joko Widodo alias Jokowi usai purnatugas.
"Anies dan Ahok menyampaikan hal itu bisa jadi sebagai awal mendeklarasikan sebagai simbol oposisi. Mereka ingin menjadi simbol perlawanan terhadap pemerintahan yang berkuasa saat ini," jelasnya.
Pidato politik bersama ini, kata Jamiluddin, merupakan upaya untuk memperkuat posisi PDI-Perjuangan yang berada di luar pemerintahan.
"Kalau Anies dan Ahok dapat memposisikan sebagai simbol oposisi non parlemen, maka kontrol terhadap pemerintah akan lebih berarti. Hal ini setidaknya dapat menyelamatkan demokrasi di Tanah Air," ungkapnya.
Baca Juga: Anies Sebut Ada 'Tanggal Main' dengan Ahok, Publik Curiga: Persiapan 2029?
"Bahkan tak menutup kemungkinan peran oposisi itu mereka ambil untuk persiapan Pilpres 2029. Bisa saja dua sosok itu akan berpasangan pada Pilpres 2029," tambahnya memungkasi.