UNICEF Desak Gencatan Senjata di Gaza untuk Cegah Kematian Bayi

Bella Suara.Com
Rabu, 01 Januari 2025 | 22:34 WIB
UNICEF Desak Gencatan Senjata di Gaza untuk Cegah Kematian Bayi
Seorang anak laki-laki Palestina duduk ketika orang-orang memeriksa kehancuran menyusul serangan tentara Israel di sekitar tenda-tenda pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza, Palestina, Senin (14/10/2024). [Eyad BABA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) kembali mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza untuk mencegah lebih banyak bayi meninggal akibat kedinginan. Situasi ini terjadi di tengah konflik Israel yang telah berlangsung lebih dari setahun dan telah menewaskan ribuan anak Palestina.

Melalui platform X pada Selasa (31/12), UNICEF mengumumkan bahwa tujuh bayi meninggal karena kedinginan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.

Meskipun UNICEF telah mengirim pakaian musim dingin dan selimut kepada keluarga Palestina, kebutuhan mereka sangat besar. Sebagian besar warga Gaza yang mengungsi belum memiliki tempat berlindung yang layak serta kebutuhan pokok lainnya selama cuaca dingin ekstrem.

Desakan UNICEF ini muncul di tengah banjir yang melanda sejumlah daerah di Gaza dalam beberapa hari terakhir, menambah penderitaan bagi mereka yang sudah hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Baca Juga: Tragedi Tahun Baru 2025: Serangan Israel di Gaza Hancurkan Kamp Pengungsi Bureij

Laporan menunjukkan bahwa banjir telah merendam puluhan tenda pengungsi di Kota Deir al Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis.

Sebelumnya, UNICEF mengumumkan bahwa tahun 2024 menjadi tahun terburuk bagi anak-anak, dengan sekitar 473 juta anak tinggal di zona perang di seluruh dunia, termasuk Gaza. Angka ini setara dengan satu dari enam anak di dunia.

"Dari hampir semua tolak ukur, 2024 menjadi salah satu tahun terburuk dalam sejarah UNICEF bagi anak-anak yang terjebak di zona konflik, baik dari segi jumlah anak yang terdampak maupun dampaknya terhadap kehidupan mereka,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell.

Sejumlah media melaporkan bahwa lebih dari 17.000 anak meninggal selama 15 bulan perang yang dilancarkan rezim Zionis Israel di Gaza. Kantor berita Al Jazeera, yang mengutip juru bicara UNICEF, Rosalia Bolen, melaporkan bahwa 96 persen perempuan dan anak-anak di Gaza tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok mereka.

Anak-anak juga terjangkit penyakit dan kekurangan pakaian untuk musim dingin.

Baca Juga: Serangan Israel Membuat Layanan Kesehatan Gaza di Ambang Kehancuran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI