Israel Serbu Rumah Sakit Kamal Adwan! Tahan Direktur dan Tim Medis, Kini Nasibnya Mengkhawatirkan

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 01 Januari 2025 | 09:02 WIB
Israel Serbu Rumah Sakit Kamal Adwan! Tahan Direktur dan Tim Medis, Kini Nasibnya Mengkhawatirkan
Sejumla tentara Israel selama operasi militer di Qabatiya, dekat Jenin, di Tepi Barat (Dok. Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini tentara Israel kembali melakukan serangan di jalur Gaza Palestina, Kali ini para Zionis itu menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan.

Tak sampai disitu saja, usai melakukan serangan, tentara Israel melakukan penahanan terhadap Dr. Hussam Abu Safia selaku direktur Rumah Sakit Kamal Adwan dan tim medis.

Kekinian, Kantor media pemerintah Gaza meminta kepada masyarakat internasional untuk menuntut perlindungan terhadap Dr. Hussam Abu Safia serta tim medis.

"Pendudukan tersebut membahayakan nyawa Abu Safia dan tim medis setelah penahanan mereka," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Tangis Pilu Gaza, Enam Nyawa Mungil Padam Akibat Kedinginan

“Kami menuntut masyarakat internasional, organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan, serta Palang Merah Internasional untuk segera turun tangan guna mengungkap nasib Dr. Hussam Abu Safia dan khususnya tim medis, memastikan pembebasan mereka segera tanpa penundaan, dan memberikan perlindungan yang diperlukan baginya dan semua tahanan yang menjadi sasaran praktik tidak manusiawi, khususnya tim medis dan pegawai negeri sipil.”

Abu Safia “mencontohkan dedikasi luar biasa dalam menjalankan tugas medis dan kemanusiaannya selama perang genosida di Gaza utara, meskipun dalam kondisi yang sulit,” tambahnya.

Dia bersama rekan-rekannya dalam sistem perawatan kesehatan, “memikul beban untuk membela hak pasien atas perawatan. Ia tetap teguh meskipun mengalami cedera dan kehilangan putranya, Ibrahim, menjadi saksi pengorbanan keluarganya.”

Kantor tersebut juga menyoroti bahwa "laporan tentang Abu Safia yang menjadi sasaran pelanggaran berat dan tekanan psikologis dan fisik setelah penahanannya, termasuk dipaksa melepaskan pakaian medisnya dan digunakan sebagai tameng manusia, merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap semua nilai kemanusiaan dan konvensi internasional."

Ia menekankan perlunya "tindakan segera dan serius dari semua pihak terkait, terutama masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan, hukum, dan hak asasi manusia di seluruh dunia."

Baca Juga: Kepulauan Kiribati Negara Pertama Menyambut Tahun Baru 2025, Berikutnya Mana Saja?

Pada hari Jumat, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di kota utara Beit Lahia, membakar sebagian besar fasilitas tersebut dan memaksa pasien serta warga sipil yang mengungsi untuk melarikan diri.

Israel telah menewaskan lebih dari 45.500 orang di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 dan menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.

Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. [Anadolu/Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI