Suara.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu'ti melaporkan bahwa jumlah murid di seluruh Indonesia hingga tahun 2024 sejumlah 53,32 juta anak yang tersebar di 448.367 satuan pendidikan.
Dari puluhan juta anak tersebut, sebanyak 18.899.557 di antaranya berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin.
Lantaran itu, Mu'ti memastikan bahwa 18 juta lebih anak tersebut telah mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP). Adapun rata-rata jumlah siswa berdasarkan usianya juga tercatat naik.
"Rata-rata partisipasi anak usia 7-12 tahun meningkat dari 99,16 persen pada 2023 menjadi 99,19 persen pada 2024. Dan usia 13-15 tahun dari 96,10 persen pada 2023 menjadi 96,17 persen pada 2024," papar Mu'ti dalam acara Taklimat Media Akhir Tahun Kementerian Dikdasmen di Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Baca Juga: Soal Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan, Mendikdasmen: Baru Wacana, Belum Ada Keputusan
Jumlah anak dengan disabilitas yang bersekolah setiap tahun rata-rata 231.880 siswa. Partisipasi anak disabilitas usia 7-12 tahun ada 83,39 persen dan usia 13-15 tahun sebanyak 60,95 persen pada tahun 2024.
Terkait dengan perluasan dan afirmasi akses, Mu'ti menyebutkan, ada 4.072 anak yang mendapatkan bantuan afirmasi pendidikan menengah (ADEM).
Selain itu, 514 kabupaten/kota mendapat pembinaan pendidikan kesetaraan. Serta 153 community learning center yang mendapatkan bantuan untuk pendidikan anak dari keluarga pekerja migran Indonesia.
Kemudian dari sisi kualitas, persentase siswa dengan kemampuan literasi memenuhi kompetensi minimum meningkat dari 59,49 persen pada 2022 menjadi 68,13 persen pada 2023.
Adapun persentase siswa dengan kemampuan numerasi memenuhi kompetensi minimum meningkat dari 45,24 persen pada 2022 menjadi 62,51 persen pada 2023. Data tersebut berdasarkan sumber assement nasional tahun 2023.
Baca Juga: Mendikdasmen Janji Bakal Terapkan UN Lagi di Tahun Ajaran Baru, Skemanya Seperti Apa?