Suara.com - Libur natal dan tahun baru (nataru) di Bali juga diwarnai cuaca buruk. Kendati demikian tak menyurutkan minat wisatawan untuk berwisata.
Pengelola objek wisata Tanah Lot melakukan pengawasan terhadap wisatawan yang berlibur ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) saat libur Natal dan tahun baru (nataru).
Menurut Asisten Manajer DTW Tanah Lot I Putu Toni Wirawan, pengawasan di kawasan objek wisata Tanah Lot ini dilakukan karena wisatawan yang datang ke objek wisata ini meningkat meskipun kondisi cuaca buruk.
"Kami melibatkan staf, petugas TNI, Polri untuk melakukan pengawasan terhadap wisatawan yang berada di objek wisata ini, " ujarnya Senin, (30/12) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Baca Juga: Awas Macet! Penumpang Kereta Api Jarak Jauh dari Gambir Bisa Berangkat di Jatinegara
Wisatawan yang ada di areal areal pantai hingga area batu bolong akan diawasi selama kondisi cuaca buruk masih terjadi.
Kegiatan mereka akan di batasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat ombak tinggi mencapai 4 meter di area bibir pantai terjadi maka petugas yang berjaga akan menarik wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di areal tersebut," ujar Toni.
Sedangkan pada masa libur nataru ini kunjungan wisatawan mengalami peningkatan hingga 100 persen.
Toni Wirawan menjelaskan, kenaikan jumlah wisatawan selama libur natal dan tahun baru sudah mulai terlihat pada 22 Desember lalu. Dimana pada momen libur Nataru ini kunjungan perharinya mencapai 8000 pengunjung.
Baca Juga: Pantai Duayu Sekundang, Alternatif Pilihan Wisata Tahun Baru di Bengkulu
Dari jumlah 8.000 pengunjung tersebut terbagi atas wisatawan domestik berjumlah 6.000 orang dan wisatawan mancanegara berjumlah 2.000 orang.
"8.000 wisatawan datang ke Tanah Lot ini terjadi pada Minggu (29/12). Kunjungan naik 100 persen, jika dibandingkan sebelum libur Natal, wisatawan yang ke Tanah Lot perharinya mencapai 4.000 orang," tambah Toni.
Dari peningkatan jumlah kunjungan selama libur Nataru tersebut, Toni mengaku, puncak libur Nataru akan terjadi pada 1 Januari 2025 mendatang. "Di puncak libur Nataru ini, jumlah kunjungan kami perkirakan akan mencapai 10.000 orang," tutupnya.