Suhu Dingin Ekstrem Renggut Nyawa Bayi 1 Bulan, Krisis Kemanusiaan Gaza Makin Parah

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 30 Desember 2024 | 20:43 WIB
Suhu Dingin Ekstrem Renggut Nyawa Bayi 1 Bulan, Krisis Kemanusiaan Gaza Makin Parah
Ilustrasi bayi. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bayi Palestina di Jalur Gaza meninggal akibat suhu dingin ekstrem pada Ahad pagi (29/12), menjadikannya sebagai bayi kelima yang meninggal dalam sepekan terakhir akibat cuaca buruk ini.

Ribuan keluarga terpaksa tinggal di tenda darurat di tengah situasi genosida yang sedang berlangsung oleh Israel.

Bayi yang meninggal tersebut berumur satu bulan dan bernama Jumaa Al-Batran. Kondisi saudara kembarnya, Ali, juga memburuk karena kedinginan saat mereka berada di tenda darurat di Deir al-Balah, Gaza tengah.

Menurut sumber medis, dalam beberapa hari terakhir, suhu dingin ekstrem ini telah menyebabkan kematian empat bayi baru lahir berusia antara empat sampai 21 hari. Situasi ini diperburuk oleh kurangnya sumber daya di kawasan Palestina yang terisolasi tersebut.

Baca Juga: Direktur Rumah Sakit di Gaza Ditahan, Fasilitas Kesehatan Utama di Utara Lumpuh Total

Sumber medis setempat melaporkan adanya peningkatan kasus penyakit di kalangan anak-anak, yang diperparah oleh isu kerawanan pangan yang dialami para ibu. Semua ini semakin memperburuk kesehatan masyarakat Gaza yang sudah tertekan oleh situasi yang rumit.

Data terkini dari otoritas kesehatan setempat menunjukkan bahwa kampanye militer Israel telah mengakibatkan setidaknya 46.000 kematian warga Palestina di Gaza sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Selain itu, banyak warga Palestina yang juga meninggal karena kondisi buruk yang ditimbulkan oleh aksi militer Israel, seperti kelaparan, krisis pelayanan medis, dan hipotermia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI