Hayat Tahrir al-Sham memimpin koalisi kelompok oposisi yang memasuki Damaskus pada tanggal 8 Desember setelah serangan cepat, yang memaksa Assad melarikan diri ke Rusia.
Langkah tersebut menandai berakhirnya kekuasaan keluarga Assad selama lebih dari 50 tahun di Suriah.
Awal bulan ini, Human Rights Watch mendesak faksi-faksi bersenjata untuk memperlakukan semua orang, termasuk para pejuang yang ditangkap dan mantan anggota pemerintahan Assad serta pasukan keamanan, secara manusiawi dan sesuai dengan standar hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional.
Anas Khattab, kepala baru Intelijen Umum, telah berjanji untuk merombak aparat keamanan, mengecam “ketidakadilan dan tirani rezim sebelumnya, yang lembaganya menabur korupsi dan menimbulkan penderitaan pada rakyat.”