China Uji Coba Sistem Pemantau Pneumonia Misterius, Apa Pelajaran untuk Indonesia?

Senin, 30 Desember 2024 | 14:57 WIB
China Uji Coba Sistem Pemantau Pneumonia Misterius, Apa Pelajaran untuk Indonesia?
ilustrasi wabah pneumonia misterius di China (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan terbaru mengenai peningkatan kasus infeksi pernapasan di China menjadi sorotan global. Pemerintah China langsung mengambil langkah serius, termasuk menguji coba sistem pemantauan khusus untuk pneumonia yang belum diketahui penyebabnya.

Langkah itu dianggap sebagai upaya yang tepat untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama menyampaikan, bahwa Indonesia dapat mengambil pelajaran penting dari situasi yang dialami China, sebagai berikut:

1. Pentingnya Surveilans dan Deteksi Dini

Baca Juga: Kenali Penyebab Pneumonia Pada Anak, IDI Kota Rembang Berikan Informasi Pengobatan

Pengendalian penyakit menular sangat bergantung pada kemampuan untuk melakukan surveilans dan deteksi dini. Upaya China dalam mengembangkan sistem pemantauan khusus untuk pneumonia, seperti diumumkan pada 27 Desember 2024, bisa menjadi contoh bagi Indonesia. Sistem serupa dapat diterapkan untuk berbagai penyakit menular lainnya, termasuk infeksi pernapasan.

2. Tren Musiman dan Antisipasi di Indonesia

Kasus influenza-like illness di China cenderung meningkat pada musim dingin. Sementara itu, Indonesia menghadapi tantangan serupa dengan peningkatan kasus demam berdarah (dengue) yang dilaporkan belakangan ini. Prof. Tjandra mengingatkan bahwa langkah antisipatif harus segera dilakukan untuk mengendalikan kasus pernapasan dan demam yang meningkat di musim ini.

3. Fluktuasi Kasus Influenza Global

Fluktuasi kasus influenza A dan B tidak hanya terjadi di China, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara rutin mempublikasikan data epidemiologi ini agar negara-negara dapat mengambil langkah pencegahan. Indonesia perlu merujuk pada data global ini untuk memperkuat respons terhadap potensi wabah.

Baca Juga: Perusahaan RI Bakal Kembangkan Vaksin Pneumonia dengan Harga Terjangkau

4. Human Metapneumovirus (HMPV)

Peningkatan kasus human metapneumovirus (HMPV) di China saat ini juga menjadi perhatian. Virus ini bukanlah hal baru, dan studi mendalam tentang pola epidemiologis serta karakteristik genetiknya telah dilakukan oleh otoritas kesehatan China. Prof. Tjandra mengusulkan agar Indonesia juga memiliki jurnal ilmiah resmi yang mempublikasikan data epidemiologi serupa untuk menjadi acuan dalam pengendalian penyakit menular.

5. Perlu Pendekatan Komprehensif

Penanganan penyakit menular di Indonesia harus mencakup pendekatan promotif dan preventif yang kuat, seperti edukasi pola hidup sehat, vaksinasi, surveilans, dan deteksi dini. Menurut Prof. Tjandra, upaya preventif harus menjadi prioritas, bukan hanya fokus pada penanganan kasus setelah terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI