Suara.com - Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/202) kemarin menjadi sorotan dunia, salah satunya Indonesia.
Tercatat ada 179 orang meninggal dunia dari total 181 penumpang dan yang selamat hanya dua orang.
Menteri Luar Sugiono menyampaikan ucapan belasungkawa atas kecelakaan pesawat Jeju Air menyebabkan ratusan orang meninggal tersebut.
“Kami sangat berduka atas insiden tragis pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Republik Korea. Doa kami menyertai para korban, keluarga mereka, dan semua pihak yang terdampak oleh insiden yang memilukan ini,” kata Sugiono di X, seperti dikutip pada Senin.
Baca Juga: Begini Profil Perusahaan dan Pendapatan Jeju Air yang Alami Kecelakaan
Pesawat Boeing 737-800 Jeju Air itu meledak saat mendarat di Bandara Internasional Muan pada Minggu (29/12) sekitar pukul 09.00 waktu setempat, demikian dilaporkan kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Pesawat yang membawa 179 penumpang dan enam awak itu berangkat dari Bangkok, Thailand, pada Minggu dini hari. Semua penumpang disebutkan sebagai warga negara Korsel, kecuali dua orang yang merupakan warga negara Thailand.
Tak lama setelah pukul 21.00 pada Minggu, kata Yonhap, pihak berwenang mengonfirmasi 179 kematian akibat kecelakaan itu dan mengatakan dua awak pesawat berhasil diselamatkan.
Kedua penyintas dibawa ke rumah sakit di Seoul setelah menerima perawatan di rumah sakit dekat bandara.
Bandara Internasional Muan berada di wilayah Muan di Provinsi Jeolla Selatan, yakni sekitar 288 kilometer arah barat daya Seoul -- ibu kota Korea Selatan.
Baca Juga: Setelah Yoon Suk Yeol, Kini Plt Presiden Korea Selatan Han Duck Soo Dimakzulkan
Insiden maut Jeju Air itu merupakan kecelakaan penerbangan yang paling banyak memakan korban jiwa di wilayah Korea Selatan, sekaligus paling mematikan ketiga yang dialami maskapai penerbangan Korsel, menurut laporan Yonhap.
Pada 1983, jet tempur Soviet menembak jatuh sebuah pesawat Korean Air yang menyimpang ke wilayah udara Rusia. Sebanyak 269 orang di dalam pesawat itu tewas.
Kemudian pada 1997, sebuah pesawat Korean Air jatuh di Guam dan menyebabkan 225 orang kehilangan nyawa.