Suara.com - Para menteri kabinet Merah Putih dinilai tidak paham dengan arah pembangunan dari Presiden Prabowo Subianto. Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, hal itu terlihat dari berbagai kebijakan pemerintah hingga penegakan hukum yang menuai kritik dari masyarakat.
Rocky menyebut bahwa pemerintahan Prabowo justru sedang membuat ketegangan sosial di masyarakat akibat sejumlah ketimpangan kebijakan. Seperti penetapan PPN 12 persen yang memicu kenaikan harga komoditas, di sisi lain penegakan hukum terhadap koruptor dinilai terlalu rendah.
"Indonesia nekat untuk naikkan biaya energi, nekat naikkan pajak pertambahan nilai, nekat untuk menurunkan hukuman pada koruptor. Ini semua yang kita sebut sebagai ketegangan sosial yang di-create sendiri oleh pejabat-pejabat pemerintah," kata Rocky dikutip Suara.com dari tayangannya pada kanal Youtube pribadinya, Senin (30/12/2024).
Berbagai kejadian itu, lanjut Rocky, menimbulkan spekulasi dari masyarakat kalau pemerintah Prabowo tidak menunjukan usaha perwujudan keadilan sosial. Imbasnya, Prabowo sendiri yang harus menjelaskan ke publik lewat berbagai pidatonya.
Baca Juga: Kuota Internet Apakah Kena PPN 12 Persen? Siap-siap, Cek Estimasi Kenaikannya!
"Jadi Pak Prabowo akhirnya musti menerangkan terus-menerus. Ini saya kira yang akan memungkinkan evaluasi besar-besaran terhadap kabinet yang tidak paham sebetulnya arah pikiran dari presidennya sendiri," ujarnya.
Menurut Rocky, ada peran politik internasional juga yang memengaruhi pandangan masyarakat. Dia mencontohkan situasi negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia yang mengeluarkan kebijakan bertolak belakang dengan pemerintah Indonesia.
Vietnam diketahui belum lama ini memangkas jumlah kabinet pemerintahnya untuk menghemat uang negara serta menurunkan PPN. Sementara Malaysia, pemerintahnya menolak kenaikan harga tarif listrik karena takut membebani rakyatnya.
"Jadi eskalasi-eskalasi yang kita sebut sebagai keresahan sosial ini menumpuk, justru ketika tidak ada sinyal yang memungkinkan orang percaya bahwa akan ada perbaikan di masa depan. Jadi perbandingan-perbandingan itu yang akhirnya orang lihat," pungkas Rocky.
Baca Juga: Kabar Baik: Tiket Kereta Api Tak Terimbas Kenaikan PPN 12 Persen, Harganya Tetap Sama!