Suara.com - Azerbaijan Airlines (AZAL) menuding bahwa Rudal Rusia menyebabkan pesawat itu kecelakaan pada Rabu (25/12/2024).
Peristiwa itu tentu menjadi perhatian serius bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia diketahui tidak ingin disalahkan terkait peristiwa kecelakaan pesawat AZAL (Pesawat jatuh).
Baru-baru ini, Vladimir Putin dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev langsung melakukan perbincangan dalam rangka membahas investigasi kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) di dekat Aktau, Kazakhstan.
Pembicaraan lewat telepon itu diinisiasi oleh Rusia. Kedua pemimpin saling menyampaikan belasungkawa, menurut kantor Presiden Kazakhstan.
Baca Juga: Update Korban Jeju Air: 122 Tewas, Puluhan Masih Hilang
Tokayev mengatakan kepada Putin bahwa sebuah komisi pemerintah sedang menyelidiki kecelakaan itu bersama para ahli dari Azerbaijan, Rusia, dan Brazil.
Kedua pemimpin menekankan pentingnya menjaga transparansi dalam proses investigasi tersebut.
Pada Rabu (25/12), pesawat AZAL yang terbang dari Baku, ibu kota Azerbaijan, ke Grozny di Chechnya, Rusia, mengalami kecelakaan di Kazakhstan.
Dalam insiden itu, 38 orang tewas sedangkan 29 orang lainnya selamat.
Meski Azerbaijan dan Kazakhstan telah memulai penyelidikan, para pejabat Azerbaijan menyatakan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh rudal Rusia.
Baca Juga: Cerita Saksi Mata Lihat Langsung Percikan Api dan Ledakan Sebelum Pesawat Jeju Air Hancur
Peristiwa itu terjadi di tengah aktivitas pertahanan udara Rusia melawan serangan drone Ukraina, seperti yang diakui oleh Putin, dan adanya gangguan GPS di wilayah tersebut.
Pemerintah negara-negara terkait telah mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil resmi penyelidikan sebelum menarik kesimpulan.
Sebelumnya pada Sabtu, Putin menyampaikan duka cita kepada Presiden Azerbaijan dan menyampaikan permohonan maaf.
Putin menjelaskan bahwa sistem pertahanan udara Rusia sedang aktif merespons serangan drone Ukraina ketika pesawat itu berusaha mendarat di Grozny sebelum mengalami kecelakaan.