Cerita Saksi Mata Lihat Langsung Percikan Api dan Ledakan Sebelum Pesawat Jeju Air Hancur

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 29 Desember 2024 | 16:36 WIB
Cerita Saksi Mata Lihat Langsung Percikan Api dan Ledakan Sebelum Pesawat Jeju Air Hancur
Petugas melakukan operasi penyelamatan setelah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di luar landasan pacu Bandara Internasional Muan, Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). [ANTARA FOTO/ REUTERS/Kim Hong-Ji/Spt]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat Jeju Air hancur usai mengalami kecelakaan di Muan, barat daya Korea Selatan, pada Minggu (29/12). Akibat kecelakaan itu membuat ratusan orang menjadi korban jiwa.

Salah satu saksi mata menjelaskan detik-detik menegangkan kecelakaan pesawat di Korea Selatan itu menyebutkan, bahwa ada percikan api di mesin jet.

Tak hanya itu saja, saksi mata juga mendengarkan mendengar beberapa ledakan sebelum pesawat jatuh..

Pesawat Jeju Air keluar dari landasan saat mendarat dan menabrak dinding pagar di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul, pada pukul 9:07 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat Jeju Air Telan Korban Jiwa, Menlu Sugiono Sampaikan Dukacita

Video yang ditayangkan stasiun TV lokal menunjukkan pesawat mencoba mendarat tanpa roda pendaratan terbuka.

Yoo Jae-yong, 41 tahun, yang menginap di rumah sewa dekat bandara, mengatakan ia melihat percikan api di sayap kanan pesawat sebelum kecelakaan terjadi.

"Saya sedang memberitahu keluarga saya bahwa ada masalah dengan pesawat itu ketika saya mendengar ledakan keras," kata Yoo.

Saksi lain, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakang Cho, mengatakan bahwa ia sedang berjalan kaki sekitar 4,5 kilometer dari bandara saat kecelakaan terjadi.

"Saya melihat pesawat sedang menurun dan berpikir pesawat itu akan mendarat ketika saya melihat kilatan cahaya," ujar Cho.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Jadi 122 Orang

"Kemudian terdengar suara ledakan keras, diikuti asap di udara, lalu beberapa ledakan berturut-turut." katanya lagi.

Saksi lainnya, Kim Yong-cheol, 70 tahun, mengatakan pesawat gagal mendarat pada percobaan pertama dan kembali berputar untuk mencoba mendarat sebelum kecelakaan terjadi.
Kim mengingat mendengar suara "gesekan logam" dua kali sekitar lima menit sebelum kecelakaan.

"Saya melihat ke langit dan melihat pesawat itu naik kembali setelah gagal mendarat, sebelum saya mendengar 'ledakan keras' dan melihat 'asap hitam membumbung ke langit,'" kenang Kim.

Pejabat menduga kegagalan roda pendaratan, kemungkinan akibat tabrakan dengan burung, menjadi penyebab kecelakaan. Kepolisian dan otoritas pemadam kebakaran telah memulai investigasi di lokasi kejadian untuk menentukan penyebab pasti insiden tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI