Putin Meminta Maaf atas Insiden Penembakan Pesawat Penumpang Azerbaijan yang Tewaskan 38 Orang

Bella Suara.Com
Minggu, 29 Desember 2024 | 04:05 WIB
Putin Meminta Maaf atas Insiden Penembakan Pesawat Penumpang Azerbaijan yang Tewaskan 38 Orang
Petugas mengevakuasi puing-puing di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau di Kazakhstan barat, Rabu (25/12/2024). [Kamilla Jumayeva / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, hari ini secara terbuka meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, atas insiden tragis yang melibatkan penembakan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines.

Pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia di wilayah udara Grozny, dalam perjalanan dari Baku menuju Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember. Sebanyak 38 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan ini.

Menurut pernyataan resmi Kremlin, Putin menyampaikan permohonan maafnya dalam percakapan langsung dengan Aliyev.

"Vladimir Putin mengungkapkan penyesalan mendalam atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia. Ia juga menyampaikan belasungkawa tulus kepada keluarga para korban dan mendoakan pemulihan bagi yang terluka," ungkap pernyataan tersebut.

Baca Juga: Dari Pyongyang ke Moskow, Aliran Senjata dan Tentara Korut ke Rusia Makin Deras

Petugas mengevakuasi puing-puing di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau di Kazakhstan barat, Rabu (25/12/2024). [Handout / Kazakhstan's emergency situations ministry / AFP]
Petugas mengevakuasi puing-puing di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau di Kazakhstan barat, Rabu (25/12/2024). [Handout / Kazakhstan's emergency situations ministry / AFP]

Pesawat Azerbaijan Airlines yang mengikuti jalur penerbangan resmi mengalami beberapa kesulitan saat mencoba mendarat di bandara Grozny. Pada saat yang sama, wilayah Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz sedang berada di bawah serangan drone tempur Ukraina.

Sistem pertahanan udara Rusia, termasuk sistem Pantsir-S, sedang aktif merespons serangan tersebut ketika insiden terjadi.

Sumber di Kremlin menyebutkan bahwa Investigative Committee of Russia telah membuka penyelidikan resmi terkait insiden ini berdasarkan Pasal 263 dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Rusia, yang mengatur pelanggaran aturan keselamatan lalu lintas dan operasi transportasi udara.

"Langkah investigasi awal telah dimulai, melibatkan spesialis sipil dan militer. Selain itu, perwakilan dari Kejaksaan Umum Azerbaijan dan Kazakhstan juga ikut serta dalam penyelidikan di lokasi jatuhnya pesawat," kata pernyataan tersebut.

Kapten pesawat, Igor Kshnyakin, dan kopilotnya, Aleksandr Kalyaninov, menerima pujian atas upaya mereka menyelamatkan para penumpang. Keduanya berhasil mengarahkan pesawat keluar dari wilayah udara Rusia sebelum akhirnya jatuh di dekat Aktau. Dari total 67 penumpang dan awak, 29 orang dilaporkan selamat dari tragedi tersebut.

Baca Juga: Tragis! Tentara Korea Utara Jadi 'Tumbal' Perang Rusia-Ukraina, Pilih Bunuh Diri Daripada Menyerah

Pernyataan terbaru dari Putin ini menjadi pengakuan resmi pertama bahwa pesawat Azerbaijan Airlines ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia. Sebelumnya, media Rusia sempat menyalahkan kawanan burung sebagai penyebab kecelakaan.

Pakar penerbangan internasional, bersama pejabat dari Azerbaijan dan Amerika Serikat, telah menguatkan analisis bahwa pesawat tersebut kemungkinan besar terkena rudal yang ditembakkan oleh Rusia. John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, menyatakan bahwa ada indikasi awal yang menunjukkan keterlibatan sistem pertahanan udara Rusia dalam insiden ini.

Pengakuan ini membuka jalan bagi tuntutan kompensasi dari pihak Azerbaijan Airlines dan keluarga korban. Kremlin diperkirakan akan menghadapi tekanan diplomatik untuk memberikan ganti rugi yang memadai atas kecelakaan yang disebut sebagai akibat "kesalahan tragis" dalam operasi militernya.

Saat ini, Rusia, Azerbaijan, dan Kazakhstan bekerja sama secara erat dalam penyelidikan insiden ini. Investigasi mendalam sedang dilakukan untuk menentukan kronologi pasti serta tanggung jawab pihak terkait.

Dengan pernyataan maaf dari Putin, perhatian kini tertuju pada bagaimana Kremlin akan menangani tuntutan dari keluarga korban serta dampak diplomatik yang muncul dari insiden ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI