Ini Isi Bab 9 Buku Bung Karno yang Dikutip Hasto Usai Jadi Tersangka

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 27 Desember 2024 | 19:45 WIB
Ini Isi Bab 9 Buku Bung Karno yang Dikutip Hasto Usai Jadi Tersangka
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan pernyataan usai resmi jadi tersangka KPK. (Foto: bidik layar video)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Halaman 110, Bung Karno sempat menceritakan kepada Gatot mengenai epos Georges Jacques Danton, salah satu pemimpin Revolusi Prancis yang hendak digantung penguasa. Soekarno dikenal sebagai orang yang getol terhadap revolusi.

“Di atas kereta sampah dalam perjalanannya menuju ke tiang gantungan, Pemimpin Revolusi Perancis berkata kepada dirinya sendiri: ’Audace, Danton. Toujours de l'audace’. Ia terus mengulang-ulang kata-kata itu, ‘Beranikan dirimu, Danton. Jangan kau takut!’ karena dia yakin, apa yang dia kerjakan merupakan tugas sejarah dan reaksi terhadap dirinya juga merupakan momen yang sama. Dia tidak pernah ragu terhadap kemenangan terakhir. Ya, aku juga tidak ragu," kata Bung Karno.

Gatot lantas memberikan informasi kepada Bung Karno, sudah banyak kaum pergerakan yang dijebloskan ke penjara. Bahkan, satu orang di Garut sudah 14 kali mendekam di sel.

“Banyak pejuang kita juga telah keluar masuk penjara,” kata Gatot dengan wajah keruh.

“Seorang pemimpin di tingkat bawah di Garut sudah 14 kali dijebloskan ke penjara. Pembesar setempat menyebutnya pengacau. Dalam jangka waktu enam tahun dia menghabiskan waktunya selama enam bulan di dalam penjara, setelah itu bebas selama dua bulan, masuk lagi selama enam bulan dan tiga bulan bebas, kemudian delapan bulan dia tinggal di balik jeruji besi. Dia hidup bebas selama satu setengah tahun dan hukuman terakhir yang dijatuhkan padanya dua tahun.”

Pada bagian akhir Bab 9, yakni halaman 111 sampai 114, Bung Karno menuturkan kepada Cindy Adams tentang penangkapannya oleh kolonial Jepang saat menginap di rumah salah satu kader PNI, Suyudi, di Yogyakarta.

“Inikah rumah di mana para pemimpin revolusioner itu menginap?” terdengar satu suara bertanya.

“Ya, inilah tempatnya,” jawab suara lain dengan kasar. Kemudian terdengar lebih banyak suara meneriakkan perintah- perintah.

“Kepung rumah ini—tutup pintu gerbangnya!” Di tengah kegaduhan itu ada bunyi yang menggetarkan dari pukulan pentung di pintu .... makin lama makin keras, makin lama makin cepat. Dengan gemetar aku menyadari, bahwa inilah saatnya. Nasibku sudah pasti.

Baca Juga: Pendidikan Connie Rahakundini Bakrie: Klaim Amankan Dokumen Rahasia Hasto di Rusia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI