Persiapan Haji 2025, Menag: Petugas Harus Profesional, Buka Kemungkinan Biaya Murah dan Waktu Lebih Pendek

Jum'at, 27 Desember 2024 | 13:36 WIB
Persiapan Haji 2025, Menag: Petugas Harus Profesional, Buka Kemungkinan Biaya Murah dan Waktu Lebih Pendek
Nasaruddin Umar. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama (Menag), Nasarudin Umar dan Wakil Menteri Agama Romo Syafi'i melaporkan kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi bahwa Badan Penyelenggara Haji dan Kementerian Agama sedang mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji tahun depan.

Laporan itu disampaikan Nasaruddin dalam rapat koordinasi bersama Mensesneg di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat pagi. Nasaruddin menyampaikan sejumlah yang tengah dipersiapkan terkait pelaksaan ibadah haji tahun depan.

"Antara lain kami sudah melakukan seleksi calon jemaah haji ya karena siapa yang istita'ah, siapa yang enggak istita'ah, siapa yang sakit, siapa yang meninggal dan itu sudah 80 persen. Dan dalam waktu mungkin awal Januari ini sudah nanti, sudah selesai siapa nanti akan jadi calon jemaah haji secara resmi," kata Nasaruddin di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/12/2024).

Selain calon jemaah haji, seleksi dan tes juga dilakukan terhadap calon petugas haji. Menag memastikan petugas haji merupakan orang-orang yang profesional, bukan sekedar pengurus tetapi justru ingin diurus.

Baca Juga: Tak Kaget Kini Tersangka KPK, Novel Baswedan Sebut Gagalnya OTT Harun Masiku dan Hasto PDIP Gegara Ulah Firli Bahuri

"Profesional artinya dia memiliki kemampuan untuk membimbing, tapi juga kemampuan fisiknya, bukan pengurus yang mau diurus gitu kan. Dan kita tidak ingin seperti tahun-tahun yang lalu ada catatan-catatan yang dikeluhkan bahwa pembimbing haji itu malah justru dibantu oleh jemaahnya. Ini enggak. Kami akan sebaliknya," tutur Nasaruddin.

Ia memastikan bahwa pendamping haji nantinya akan betul-betul dan harus berbakti untuk menyelamatkan jemaah haji dari berbagai macam masalah.

Ilustrasi jemaah asal Indonesia tengah menjalani ibadah haji di tanah suci. [Suara.com/Rochmat]
Ilustrasi jemaah asal Indonesia tengah menjalani ibadah haji di tanah suci. [Suara.com/Rochmat]

Biaya Murah

Nasaruddin berujar hal lain yang turut menjadi  pembicaraan ialah perihal kenyamaan dan ketenangan untuk jemaah haji selama melaksanaan ibadah di tanah suci. Salah satunya tentabg biaya murah.

"Dan yang paling penting juga adalah lebih murah. Tapi murahnya bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan. Jadi tetap ada efisiensi efektif, tapi juga tidak mengurangi kualitas," kata Nasaruddin.

Baca Juga: Dibidik usai Hasto Tersangka, Pencekalan Yasonna Laoly Dianggap Tak Biasa, Mengapa?

"Misalnya pesawatnya jangan-jangan kita mencari murah, tetapi malah justru pesawat tua jadi itu di-warning juga buat kita," sambungnya.

Waktu Lebih Pendek

Selanjutnya, hal yang dibahas mengenai waktu atau masa pelaksanana ibadah haji. Nasaruddin ingin membuka kemungkinan untuk menperpendek pelaksanaan ibadah gaji.

"Apakah jemaah haji nanti dimungkinkan bisa lebih pendek daripada sebelum-sebelumnya karena kan satu hari itu kan kosong sama dengan berapa ya," kata Nasaruddin.

Kendati begitu, keinginaj memperpendek masa pelaksanan ibadah haji harus dikoordinasikan dengan otoritas Arab Saudi.

"Tapi ini menyangkut masalah Saudi Arabia juga, tidak bisa kita memutuskan sepihak. Hal-hal yang berkaitan dengan Saudi Arabia, itu kekewenangannya Saudi Arabia. Tapi hal-hal yang berkaitan dengan dalam negeri, itu kekewenangan kita," kata Nasaruddin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI