Sejarah Baju Tahanan Berwarna Oranye, Termasuk di Indonesia?

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 26 Desember 2024 | 17:36 WIB
Sejarah Baju Tahanan Berwarna Oranye, Termasuk di Indonesia?
Ilustrasi baju tahanan. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan warna baju tahanan oranye ternyata memiliki sejarah panjang dan alasan khusus. Sebelum dikenal dengan warna oranye, seragam tahanan di berbagai belahan dunia menggunakan motif garis hitam putih yang sarat makna simbolis.

Mengutip dari berbagai sumber, pada abad ke-19, baju tahanan hitam putih pertama kali digunakan di Auburn Prison, New York. Motif ini melambangkan jeruji besi penjara dan dirancang untuk membuat tahanan merasa malu atas pelanggaran yang dilakukan.

Seiring waktu, seragam ini dianggap terlalu mencolok dan mulai diganti pada awal abad ke-20 dengan pakaian yang lebih sederhana, seperti kain abu-abu atau denim.

Alasan utama pemilihan baju tahanan oranye muncul pada tahun 1970-an. Warna ini dipilih karena mencolok dan memudahkan pengawasan narapidana, terutama saat mereka berada di tempat umum seperti pengadilan atau dalam perjalanan antar-penjara.

Menurut laporan dari Grunge, warna cerah ini mengurangi peluang pelarian karena narapidana mudah dikenali bahkan dari kejauhan.

Di Amerika Serikat, seragam baju tahanan oranye semakin populer pasca-peristiwa 11 September 2001, di mana para tahanan Teluk Guantanamo juga menggunakan warna ini. Namun, pada awal tahun 2000-an, seragam oranye sempat menuai kritik.

Banyak pihak menilai warna ini tidak efektif karena sering disalahartikan sebagai pekerja bangunan, sehingga ada risiko narapidana melarikan diri. Beberapa penjara akhirnya kembali menggunakan seragam bergaris atau warna cerah lainnya seperti merah muda untuk tujuan serupa.

Baju Tahanan di Indonesia

Di Indonesia, penggunaan baju tahanan oranye diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 8 Tahun 2024. Warna ini digunakan untuk pakaian sehari-hari tahanan di penjara, pengadilan, atau konferensi pers.

Tujuannya tetap sama, yaitu meminimalkan risiko pelarian dengan membuat tahanan mudah dikenali. Selain oranye, beberapa warna lain juga digunakan sesuai dengan jenis pelanggaran, seperti biru untuk tindakan kriminal, merah untuk pidana umum, dan pink untuk pidana khusus.

Penggunaan warna cerah pada baju tahanan oranye tidak hanya mempermudah identifikasi tetapi juga menjadi bagian dari sistem keamanan yang lebih modern dan efisien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI