Rusia Kuasai Desa Vidrodzhennia, Benteng Utama Ukraina di Donetsk Terancam

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 26 Desember 2024 | 16:01 WIB
Rusia Kuasai Desa Vidrodzhennia, Benteng Utama Ukraina di Donetsk Terancam
Gambar udara menunjukkan para pekerja sedang membongkar lambang bekas Uni Soviet dari perisai Monumen Ibu Pertiwi di Kyiv, Ukraina, Selasa (1/8/2023). [Sergii VOLSKYI/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketegangan antara Ukraina vs Rusia semakin menjadi-jadi, saat ini Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka telah menguasai Desa Vidrodzhennia di wilayah Donetsk.

Menurut pernyataan Kementerian, desa tersebut jatuh ke tangan Rusia setelah operasi yang dipimpin pasukan kelompok Tsentr (Tengah).

Hal tersebut mengancam benteng utama Ukraina. Untuk diketahui, Vidrodzhennia terletak di selatan Kota Kurakhove, yang merupakan benteng utama sekaligus pusat pasokan pasukan Ukraina.

Bahkan di wilayah itu tempat pembangkit listrik tenaga termal berada.

Baca Juga: 1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik Usai Hasil Pilpres Diumumkan

Ukraina belum merespons klaim Rusia tersebut, dan verifikasi independen sulit dilakukan karena konflik bersenjata yang masih berlangsung.

Donald Trump Bicara Soal Putin

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Minggu (22/12) mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengungkapkan keinginan untuk bertemu dengannya sesegera mungkin guna membahas perang di Ukraina.

"Presiden Putin mengatakan bahwa dia ingin bertemu dengan saya sesegera mungkin," kata Trump saat berpidato di Arizona.

"Kita harus tunggu untuk ini, tetapi kita harus mengakhiri perang itu. Perang itu mengerikan, sangat mengerikan," katanya.

Baca Juga: Harapan Paus Fransiskus di Hari Natal: Perang di Gaza dan Ukraina Berakhir

Selama berkampanye untuk memperoleh masa jabatan kedua sebagai presiden, Trump berulang kali menyatakan janji untuk mengakhiri perang di Ukraina dalam waktu 24 jam jika terpilih.

"Jumlah tentara yang terbunuh... Ini adalah medan datar, dan peluru-peluru itu meluncur, dan peluru-peluru itu sangat kuat, senjata yang sangat kuat. Satu-satunya yang bisa menghentikan itu adalah tubuh manusia," kata Trump dalam pidatonya.

Trump dijadwalkan untuk kembali berkantor di Gedung Putih pada Januari 2025.

Pada awal bulan ini, Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Paris bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Antara).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI