Hasto Kristiyanto Tegaskan Masuk Penjara adalah Bagian dari Pengorbanan Cita-cita

Kamis, 26 Desember 2024 | 15:58 WIB
Hasto Kristiyanto Tegaskan Masuk Penjara adalah Bagian dari Pengorbanan Cita-cita
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. [Tangkapan layar akun IG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku siap menghadapi risiko, termasuk ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai memilih bersikap kritis. Hasto mengaku telah memilih jalan melawan tebalnya tembok kekuasaan.

Pernyataan itu disampaikan Hasto melalui keterangan video yang diperoleh Suara.com, Kamis (26/12/2024).

Awalnya Hasto terlihat menunjukan buku karya Cindy Adams soal Soekarno. Menurutnya buku tersebut telah menjadi kitabnya dalam berjuang.

Ia menganalogikan bahwa Kader PDIP saat ini sudah sampai pada bab 9 dalam buku tersebut. Pada bab tersebut, Bung Karno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang berprinsip non-kooperasi.

Baca Juga: KPK Siap Buktikan Hasto Perintahkan Harun Masiku untuk Rendam Ponsel di Air

"Demi cita-cita Indonesia Merdeka, demi rakyat berdaulat bisa berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapatnya, maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita. Itulah nilai-nilai yang diperjuangkan oleh seluruh kader-kader PDI Perjuangan," katanya dalam video.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung adanya intimidasi yang terjadi dalam beberapa waktu ke belakang.

Hasto kemudian menggambarkan sosok yang memiliki ambisi kekuasaan dengan cara menerabas konstitusi untuk perpanjangan masa jabatan 3 periode.

"Maka demi konstitusi, Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi," katanya.

Tak hanya itu, ia menyebut segala cara dilakukan untuk melakukan intimidasi dengan menggunakan sumber daya negara dan aparatnya demi kepentingan politik praktis.

Baca Juga: Megawati Disarankan Tentukan Penerus Saat Kongres PDIP Demi Hindari Konflik Internal

"Maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan. Karena itulah nilai-nilai yang kami perjuangkan. Nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kedaulatan rakyat, dan bagaimana membangun supremasi hukum. Hukum yang berkeadilan," katanya.

Lantaran itu, Hasto menegaskan, PDIP tidak akan pernah menyerah untuk melakukan perlawanan. Ia pun sudah mempersiapkan terhadap adanya risiko-risiko terburuk termasuk masuk ke penjara.

"Baik mau digunakan suatu proses intimidasi secara formal, maupun dengan cara-cara di luar formal sekalipun, kami sudah menyiapkan risiko-risiko terburuk. Karena sebagaimana dilakukan oleh Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita," katanya.

Ia pun mengajak semua kader PDIP untuk tidak takut dalam menyampaikan kebenaran. Hasto pun menyerukan agar jangan takut untuk menyuarakan kebenaran.

Hasto juga mengajak kader untuk menjaga PDIP, termasuk marwah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kita adalah partai yang sah. Karena itulah sebagaimana kata para kader PNI ketika menghadapi hukuman gantung di Ciamis, hanya gara-gara memekikan salam 'Merdeka, Merdeka, Merdeka' pada masa Belanda, maka mereka menuju tiang gantungan dengan mulut tersenyum dan kepala tegak," ujarnya.

Berikut pernyataan lengkap Hasto dalam video:

Terima kasih seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai dan banggakan.

Setelah penetapan saya sebagai tersangka oleh KPK, maka sikap dari PDI Perjuangan adalah menghormati keputusan dari KPK. Kami adalah warga negara yang taat hukum.

PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Sejak awal ketika saya mengkritisi bagaimana demokrasi harus ditegakkan, bagaimana suara rakyat tidak bisa dikebiri, bagaimana negara hukum tidak bisa dimatikan, dan bagaimana mata kekuasaan yang otoriter, yang menindas rakyatnya sendiri harus dihentikan, saya sudah memahami berbagai risiko-risiko yang akan saya hadapi. Maka sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adams ini.

Inilah kitab perjuangan saya. Dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan sekarang memasuki tahap bab 9. Di mana Bung Karno ketika mendirikan PNI, prinsip yang dipegang adalah non-cooperation. Demi cita-cita Indonesia Merdeka, demi rakyat berdaulat bisa berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapatnya, maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita.

Itulah nilai-nilai yang diperjuangkan oleh seluruh kader PDI Perjuangan. Ketika muncul berbagai intimidasi, agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan 3 periode, ataupun perpanjangan masa jabatan itu. Maka demi konstitusi, Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi.

Dan ketika aparat penegak hukum digunakan dengan segala cara untuk melakukan intimidasi, sumber-sumber daya negara digunakan demi kepentingan politik praktis, maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan. Karena itulah nilai-nilai yang kami perjuangkan. Nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kedaulatan rakyat, dan bagaimana membangun supremasi hukum. Hukum yang berkeadilan.

Untuk itu, kami tidak akan pernah menyerah. Baik mau digunakan suatu proses intimidasi secara formal, maupun dengan cara-cara di luar formal sekalipun, kami sudah menyiapkan risiko-risiko terburuk. Karena sebagaimana dilakukan oleh Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita. Untuk itu, jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Kita jaga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Kita jaga marwah dari Ketua Umum PDI Perjuangan dari berbagai upaya-upaya yang ingin merongrong marwah dan kewibawaan partai hanya karena ambisi kekuasaan.

Kita adalah partai yang sah. Karena itulah sebagaimana kata para kader PNI ketika menghadapi hukuman gantung di Ciamis, hanya gara-gara memekikan salam Merdeka, Merdeka, Merdeka pada masa Belanda, maka mereka menuju tiang gantungan dengan mulut tersenyum dan kepala tegak.

Mari, demi perjuangan terhadap cita-cita, demi nilai-nilai yang kita perjuangkan, risiko apapun, siap kita hadapi dengan kepala tegak dan mulut tersenyum. Terima kasih. Merdeka!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI