Fadli juga memiliki jam tangan Rolex milik Sutan Sjahrir bertahun 1945. Perkakas peninggalan Mohammad Hatta juga ia koleksi seperti peci, dasi, dua koper kulit warna coklat, dan kacamata. Dua koper milik Soeharto dan biola maestro Idris Sardi juga menjadi barang koleksinya.
Fadli Zon juga mengoleksi buku-buku antik yang jumlahnya mencapai 50 ribu. Fadli memiliki koran lama 18 ribu eksemplar dari zaman Hindia Belanda, zaman Jepang atau awal kemerdekaan, seperti Selompret Malajoe tahun 1862, Warta Madura-Syuu tahun 1945.
Ada juga Injil atau Bibel terbitan 1532 dan Alquran terjemahan bahasa Prancis tahun 1688. Lalu ada naskah kuno Serat Cabolek yang ditulis Yosodipuro, Lokapala, dan Wulangreh yang berwujud tulisan tangan serta disalin dari buku aslinya pada tahun 1800-an dalam huruf Jawa Kuno.
Buku yang tertua berasal dari tahun 1747, tulisan Rumphius tentang flora Ambon. Fadli juga memiliki buku Ketua Central Committee Partai Komunis Indonesia, Dipa Nusantara Aidit yang ditandatangani langsung oleh DN Aidit.
Butuh waktu lama sekitar 30 tahunan bagi Fadli mengumpulkan berbagai barang antik itu. Dalam LHKPN pribadinya, Fadli Zon melaporkan barang antik dan seni yang diperolehnya berasal dari pembeliannya sendiri dan hibah senilai Rp 2 miliar sejak 1998.