Di Tengah Krisis Gaza, Starmer Sampaikan Pesan Natal Penuh Harapan

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:02 WIB
Di Tengah Krisis Gaza, Starmer Sampaikan Pesan Natal Penuh Harapan
Ilustrasi Natal (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Hari Raya Natal kali ini banyak harapan yang muncul, seperti perdamaian di Jalur Gaza Palestina, pasalnya hingga detik ini serangan dari Tentara Israel ke negara itu terus berlangsung.

Pada Hari Natal tahun ini, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyampaikan pesan penuh harapan kepada Israel agar menghentikan serangan mematikan itu.

Dia juga menyatakan harapannya untuk perdamaian di Timur Tengah dan masa depan yang lebih cerah bagi setiap orang pada Natal kali ini.

"Pada Natal ini, saya berharap untuk perdamaian, terutama di Timur Tengah sebagai tempat lahir kisah Natal," kata Keir Starmer pada Selasa (24/12) dalam pesan Natal pertamanya sebagai perdana menteri.

Baca Juga: Suriah-Iran Memanas, Peringatan Keras Damaskus pada Teheran

Starmer mengatakan Natal adalah waktu bagi orang-orang untuk mengingat hal-hal yang benar-benar penting: “Keluarga. Persahabatan. Dan kebersamaan di antara sesama manusia.”

"Saya akan menantikan masa depan yang lebih baik dan cerah bagi setiap orang dan merayakan kegembiraan serta keajaiban yang dibawa oleh Natal," tambahnya.

Wilayah Arab saat ini tengah mengalami perkembangan signifikan yang menarik perhatian dunia, dimulai dari genosida Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza, situasi keamanan di Lebanon di tengah pelanggaran perjanjian gencatan senjata oleh Israel, hingga jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Israel terus melancarkan operasi darat berskala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk mencegah kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas, kembali berkumpul.

Namun, warga Palestina menuduh Israel berupaya menduduki wilayah tersebut dan secara paksa dengan menggusur seluruh penduduknya.

Baca Juga: Setiap Jam Satu Anak Tewas di Palestina

Sejak saat itu, bantuan kemanusiaan yang mencukupi, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, belum diizinkan masuk ke wilayah tersebut, sehingga warga yang tersisa berada di ambang kelaparan.

Serangan tersebut merupakan episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.300 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. (Antara).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI