"Itu artinya, pertumbuhan investasi terus mengalami penurunan, bahkan di bawah pertumbuhan GDP itu sendiri. Hal itulah yang harus disikapi dengan baik, apalagi jika berencana ingin mencapai pertumbuhan 8 persen," ujarnya.
Handi menuturkan bahwa investasi menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang bagi suatu negara.
Sedangkan untuk mendapatkan 30 persen investasi langsung, pemerintahan Prabowo perlu melakukan berbagai hal, salah satunya memperbaiki sistem birokrasi.
"Perbaikan iklim investasi, peningkatan kualitas SDM, ramah investasi, tranparansi serta birokrasi bersih dan melayani merupakan upaya menurunkan angka ICOR dan menarik Investasi," ujarnya.