Suara.com - Komisaris PT Stanindo Inti Perkasa (SIP), Suwito Gunawan divonis hukuman selama 8 tahun penjara. Suwito dinyatakan oleh majelis hakim bersalah dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
“Menyatakan Terdakwa Suwito Gunawan secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama dan melakukan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan secara bersama-sama,” kata Hakim Ketua Eko Aryanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (23/12/2024).
Selain itu, Suwito juga dijatuhi hukuman berupa pidana denda sebesar Rp1 miliar subsider 6 bulan penjara.
Majelis hakim juga memerintahkan Suwito untuk membayar ganti rugi sebesar Rp2.200.704.628.766 (Rp 2,2 triliun).
Baca Juga: Harvey Moeis Dihukum Ringan, Hakim Sebut Tuntutan 12 Tahun Bui Terlalu Berat, Apa Alasannya?
Jika tidak membayar pengganti maksimal 1 tahun bulan setelah putusan berkekuatan hakim tetap, harta Suwito akan disita dan dilelang untuk membayar uang pengganti.
Namun, jika harta yang dimiliki Suwito tidak cukup untuk membayar uang pengganti, maka Suwito harus menjalani kurungan badan selama 6 tahun.
Hakim juga meminta jaksa penuntut umum (JPU) untuk membuka blokir yang dilakukan terhadap rekening bank Suwito.
Sebelumnya, JPU menuntut Rosalina agar dihukum dengan 14 tahun pidana penjara dan denda Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan.
JPU juga meminta hakim menjatuhkan hukuman berupa uang pengganti sebesar Rp 2.200.704.628.766,6 (Rp 2,2 triliun) subsider 8 tahun kurungan.
Baca Juga: Sidang Vonis Harvey Moeis dkk, Hakim Beberkan Kerugian Negara Rp300 Triliun di Kasus Timah Terbukti
Dalam kasus ini, Suwito didakwa melanggar Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 3 UU No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU junctoPasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.