Lebanon Mulai Pelucutan Senjata Faksi Palestina di Luar Kamp Pengungsi

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 23 Desember 2024 | 03:35 WIB
Lebanon Mulai Pelucutan Senjata Faksi Palestina di Luar Kamp Pengungsi
Ilustrasi Tentara Lebanon [Dok.ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebanon memulai proses penarikan senjata milik faksi-faksi Palestina di luar kamp pengungsian mereka pada hari Sabtu.

Senjata-senjata tersebut sebagian besar dimiliki oleh kelompok-kelompok yang bersekutu dengan rezim Suriah yang digulingkan yang bermarkas di beberapa daerah di Bekaa, Selatan, Beirut, dan perbatasan dengan Suriah.

Tentara Lebanon mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mengambil alih tiga posisi militer yang berafiliasi dengan dua faksi Palestina yang dekat dengan rezim Bashar al-Assad sebelumnya.

Dua dari posisi tersebut berada di Bekaa timur dan barat dan merupakan milik Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Komando Umum. Yang ketiga, di Rashaya, merupakan milik kelompok Fatah al-Intifada.

Sumber keamanan mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa intelijen militer telah menangani masalah ini selama beberapa waktu dan hampir menyelesaikannya sepenuhnya.

Tentara mengatakan telah menyita sejumlah besar senjata dan amunisi, serta perlengkapan militer.

Penghapusan senjata di luar kendali negara merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hizbullah dan yang menyerukan pembongkaran semua fasilitas militer tak berizin yang memproduksi senjata di Lebanon.

Perjanjian tersebut juga menyerukan penghapusan semua senjata tak berizin mulai dari wilayah selatan Sungai Litani.

Perjanjian serupa untuk penghapusan senjata Palestina dicapai pada Maret 2006, tetapi tidak pernah dilaksanakan.

Baca Juga: 2 Ribu Tentara Amerika Serikat Ditempatkan di Suriah, Untuk Apa?

Namun, sumber keamanan Lebanon mengatakan bahwa kemajuan terbaru dalam penghapusan senjata Palestina tidak ada hubungannya dengan gencatan senjata. Sebaliknya, hal itu terkait dengan runtuhnya rezim Assad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI