Suara.com - Sejak diberlakukannya gencatan senjata Israel dan Hizbullah di Lebanon, sejumlah pelanggaran nampaknya masih terus dilakukan tentara Zionis di negara tersebut.
Tercatat total pelanggaran sejak kesepakatan gencatan senjata dilakukan itu sudah 25 hari, dengan total kasus sebanyak 285.
Kantor Berita Nasional Lebanon menyebut, bahwa militer Israel telah melanggar gencatan senjata dengan Hizbullah sebanyak 10 kali pada Sabtu, (21/12/2024).
Menurut berbagai laporan yang disiarkan kantor berita tersebut, pelanggaran pada Sabtu terkonsentrasi di distrik Tyre di Provinsi Selatan, serta distrik Marjayoun dan Bint Jbeil di Provinsi Nabatieh.
Pelanggaran-pelanggaran tersebut mencakup penembakan artileri, penyusupan oleh tentara dan kendaraan militer, perusakan kebun lemon, penghancuran rumah dan bangunan, penerbangan pesawat tempur dan drone, serta pendirian pos pemeriksaan militer.
Di distrik Tyre, pasukan Israel melakukan operasi perusakan kebun lemon di dekat markas besar Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) di Naqoura.
Di Naqoura, tentara Israel menghancurkan sejumlah bangunan dan rumah serta mendirikan pos pemeriksaan militer permanen di lokasi yang sebelumnya dikuasai oleh tentara Lebanon dekat pelabuhan nelayan.
Di distrik Bint Jbeil, pesawat tempur dilaporkan terbang rendah.
Militer Israel juga menargetkan pinggiran Hanin dengan lima tembakan artileri sembari meledakkan beberapa rumah di daerah tersebut.
Di distrik Marjayoun, sebuah drone Israel terbang rendah di atas Khiam, Burj Al-Muluk, Qlayaa, Jdeidet Marjayoun, Dibbine, dan Blat, serta di dataran Marjayoun.