Suara.com - Situasi di Laut Merah saat ini tengah panas antara Amerika Serikat (AS) dengan Yaman-Houthi, apalagi baru-baru ini AS melakukan serangan udara ke wilayah aibu Kota Sana'a.
Serangan udara itu diluncurkan pada Sabtu (21/12/2024) malam oleh Pasukan Komando Pusat AS.
Bahkan kabar serangan AS ke Yaman itu dibenarkan Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan dilansir dari media Antara.
Pasukan Komando Pusat AS melakukan serangan udara presisi terhadap fasilitas penyimpanan rudal dan pusat komando dan kendali Houthi (Ansarullah) di Sana'a, menurut pernyataan CENTCOM.
Baca Juga: Sanaa Digempur dari Udara, Houthi Tuding AS dan Inggris Bertanggung Jawab
Pernyataan tersebut berlanjut dengan mengemukakan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan tujuan menghentikan dan mengurangi operasi terhadap kapal perang di Laut Merah.
CENTCOM juga menyatakan bahwa pasukan AS berhasil menembak jatuh beberapa pesawat nirawak dan rudal jelajah antikapal di atas Laut Merah selama operasi tersebut.
Sumber berita sebelumnya melaporkan ledakan hebat di beberapa wilayah Sana'a di tengah laporan yang saling bertentangan bahwa Israel telah melakukan serangan baru di kota tersebut.
IRNA mengutip beberapa laporan media yang menunjukkan pada Sabtu malam bahwa wilayah Atan di barat daya Sana'a menjadi sasaran pengeboman.
Menurut gerai media Yaman, pesawat tempur Zionis terlihat terbang di langit Sana'a. Namun, radio militer Israel mengeklaim bahwa serangan itu bukanlah ulah pemerintahnya.
Baca Juga: Negara Pertama Akui Kemerdekaan Indonesia, Prabowo: Bangsa Mesir Sangat Dekat di Hati Kami
Beberapa sumber juga mengatakan bahwa serangan itu bisa saja dilakukan oleh Amerika Serikat.
Sejauh ini, belum ada laporan yang dipublikasikan tentang target pasti dan tingkat kerusakan serta kemungkinan korban.
Seorang analis militer untuk saluran televisi Israel Kan sebelumnya mengatakan bahwa rezim Israel sedang mempersiapkan serangan lain terhadap Yaman.
Sebelumnya, media Israel melaporkan serangan rudal Yaman terhadap target militer di Jaffa (Tel Aviv) dan bunyi sirene peringatan di Tel Aviv, dengan layanan darurat mengumumkan 18 orang Zionis cedera. Pertahanan udara Israel tidak mampu melawan rudal hipersonik yang ditembakkan dari Yaman.
Surat kabar Zionis Ma'ariv menulis bahwa tentara Yaman telah menembakkan lebih dari 200 rudal dan lebih dari 170 pesawat nirawak ke target Israel sejak dimulainya perang rezim di Gaza pada Oktober 2023.