Sosok Surwarno Wisetrotomo, Disorot Usai Batalnya Pameran Tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Minggu, 22 Desember 2024 | 10:57 WIB
Sosok Surwarno Wisetrotomo, Disorot Usai Batalnya Pameran Tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional
Surwarno Wisetrotomo. [Instagram/nandursrawung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Surwarno Wisetrotomo, kurator lukisan Yos Suprapto ikut disorot menyusul batalnya pameran tunggal dengan tema "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" di Galeri Nasional.

Belakangan, Surwarno Wisetrotomo dinyatakan mundur sebagai kurator dalam pameran Yos Suparapto.

Sebelumnya, Surwarno disebut-sebut meminta Yos untuk menurunkan beberapa lukisan yang dianggap tidak sesuai dengan tema pameran. Yos tidak setuju dengan permintaan Suwarno yang kemudian membawa pulang lukisannya itu ke Yogyakarta

Di sinilah polemik kemudian muncul hingga membuat pameran tersebut batal digelar. 

Baca Juga: Rekam Pendidikan Fadli Zon, Dinilai Yos Suprapto Tak Pantas Jadi Menteri Kebudayaan

Ada dua lukisan yang dinilai keluar dari tema oleh Suwarno. Kedua lukisan tersebut memiliki tema Konoha I dan Konoga II diduga memiliki makna sindiran dan sarkastisme karena mirip dengan Presiden RI ke-7, Joko Widodo.

Lantas siapakah sosok Surwarno Wisetrotomo?

Suwarno merupakan seniman kelahiran Kulon Progo, Yogyakarta, pada 10 Januari 1962. Dia dikenal sebagai seorang perupa, kritikus, dan kurator serta esais seni.

Tidak hanya itu, Suwarno juga diketahui merupakan dosen di jurusan Seni Murni di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Dia memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mentereng. Suwarno diketahui merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga: Pameran Lukisan Yos Suprapto yang Dibredel Jadi Sorotan, Anies Singgung Sesuatu yang Ditutupi

Karya-karyanya banyak terinspirasi dari sejumlah seniman besar, seperti Affandi, Vincent van Gogh, dan Raden Saleh.

Rekam jejaknya di dunia seni juga cukup mentereng. Suwarno pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Kebudayaan DIY dan Anggota Dewan Kurator Galeri Nasional Indonesia.

Beberapa penghargaan juga pernah diraihnya, seperti Life Time Achievement Award (LTAA) dari Nandur Srawung Wasiat pada 2024.

Suwarno juga banyak menulis buku dan artikel ilmiah yang memperkaya dunia seni rupa Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI