Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Pol Eddy Hartono mengatakan memiliki kisah unik dengan Jamaah Islamiyah (JI).
Eddy mengatakan, pengalaman uniknya saat dirinya memeriksa mantan Amir atau pemimpin (JI) yakni Zarkasih, dan anggota JI lainnya, Abu Dujana. Keduanya diketahui ditangkap di Jogjakarta, pada 2007 silam.
Eddy mengatakan, jangankan untuk memberikan informasi. Saat diberikan makanan, Zarkasih tak mau memakannya.
“Beliau tiga hari, tiga malam gak mau makan. Saya tawari makan, gak mau makan,” kata Eddy, di Solo, Sabtu (21/12/2024).
Baca Juga: 1.500 Eks Anggota JI Ucapkan Ikrar Bakal Setia Pada NKRI di Solo, Densus 88: Mereka Bukan Lawan!
Namun, Eddy tak patah arang. Jenderal Bintang 3 tersebut, kemudian mengajak Zarkasih untuk salat berjamaah.
Saat ity, Eddy meminta Zarkasih menjadi imam dalam salat berjamaah tersebut. Sementara dirinya menjadi makmum mengikuti dari saf belakang.
“Setelah saya tawari salat berjamah, jadi beliau jadi imamnya, saya yang jadi makmumnya. Nah itu baru bisa bicara,”ucap Eddy mengenang peristiwa.
Eddy juga mengaku merinding dan terharu saat ribuan eks anggota JI mengikrarkan diri untuk kembali ke setia kepada NKRI.
Pasalnya, para anggota JI sebelumnya menganggap aparat kepolisian dan pemerintah merupakan musuh mereka lantaran tidak membentuk negara Islam. Sejalan dengan embrio pembentukan JI yakni untuk mendirikan negara Islam di Asia.
Baca Juga: Jokowi Lantik Saifullah Yusuf Sebagai Mensos dan Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT yang Baru
“Dalam konteks hari ini, saya tadi merinding. Terharu saya melihat ini,” kata Eddy.
Sebelumnya, sekitar 1.500 eks anggota Jamaah Islamiyah mendeklarasikan pembubaran organisasi terlarang tersebut.
Para mantan petinggi JI, sekaligus membacakan deklarasi untuk setia kepada NKRI. Para mantan anggota lainnya dengan kompak mengikuti apa yang diucapkan pimpinan mereka.