Anies dan Mahfud Kritik Pembatalan Pameran Lukisan Yos: Seni Dilarang, Akan Selalu Menemukan Jalannya

Bernadette Sariyem Suara.Com
Sabtu, 21 Desember 2024 | 15:46 WIB
Anies dan Mahfud Kritik Pembatalan Pameran Lukisan Yos: Seni Dilarang, Akan Selalu Menemukan Jalannya
Penampakan lukisan karya seniman Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembatalan pameran lukisan tunggal seniman Yos Suprapto di Galeri Nasional, Kamis (19/12) pekan ini, memicu kontroversi di kalangan publik dan tokoh nasional. Keputusan ini disebut-sebut sebagai bentuk pembatasan kebebasan berekspresi di dunia seni.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melalui akun X pribadinya, menyoroti keputusan ini sebagai tindakan yang justru dapat menarik perhatian lebih terhadap seni yang dilarang.

"Kadang, cara terbaik menggaunglantangkan sesuatu adalah dengan mencoba menutupinya. Seberapa pun seni dilarang, ia akan selalu menemukan jalannya," tulis Anies, Sabtu (21/12/2024).

Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, turut mengkritik langkah Galeri Nasional.

Ia menilai dalih “penundaan teknis” tidak lebih dari pembatalan terselubung akibat desakan untuk mencabut lima karya Yos dari pameran.

"Pameran ini praktis dibatalkan. Seni adalah ekspresi, dan pembatasan seperti ini mencederai kebebasan berekspresi," ujar Mahfud MD dalam cuitannya.

Kontroversi bermula dari permintaan kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo, agar lima dari 30 karya Yos dicabut dengan alasan tidak sesuai tema.

Namun, Yos menolak keras, menyebut keputusan tersebut sebagai bentuk penyensoran atas karyanya yang menyoroti isu sosial dan politik.

Menurut pengamat seni Oscar Motulloh, pembatalan ini adalah preseden buruk di era Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Reaksi Anies Baswedan soal Pembredelan Pameran Yos Suprapto: Seni Menemukan Jalannya...

"Ini adalah pembredelan seni rupa yang mencoreng kebebasan ekspresi," tegas Oscar. Seniman senior Eros Djarot bahkan menyebut langkah tersebut sebagai cerminan ketakutan berlebihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI