Fakta Menarik KTT D-8 di Kairo Mesir: Prabowo Gagas Penguatan Rantai Nilai Halal

Andi Ahmad S Suara.Com
Sabtu, 21 Desember 2024 | 01:00 WIB
Fakta Menarik KTT D-8 di Kairo Mesir: Prabowo Gagas Penguatan Rantai Nilai Halal
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi saat mengunjungi Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Kairo, Rabu (18/12/2024). [Tim Media Presiden Prabowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak fakta menarik pada Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Ekonomi Delapan Negara Berkembang (D-8) telah digelar pada 19 Desember 2024 di Kairo, Mesir.

Pasalnya, KTT D-8 yang dibentuk pada 15 Juni 1997, organisasi tersebut beranggotakan Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki terlihat berbeda saat ini usai Prabowo Subianto (Presiden RI) menunjukkan taring Tanah Air.

Perlu diketahui, tujuan D-8 adalah untuk meningkatkan posisi negara-negara anggota dalam ekonomi global, mendiversifikasi dan menciptakan peluang baru dalam hubungan perdagangan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan di tingkat internasional, dan meningkatkan standar hidup.

KTT D-8 di Kairo, menyepakati Deklarasi Kairo yang berisikan hal-hal yang disepakati oleh perwakilan masing-masing negara. Deklarasi tersebut mencakup penolakan sanksi ekonomi sepihak terhadap negara anggota hingga masuknya Azerbaijan sebagai anggota penuh.

Baca Juga: Kenapa Rusia Beri Suaka ke Bashar al-Assad? Ini Kata Tolchenov

Berikut fakta menarik yang perlu diketahui mengenai KTT D-8 yang dirangkum dari sejumlah sumber resmi.

Prabowo Gagas Penguatan Rantai Nilai Halal

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggagas penguatan rantai nilai halal untuk meningkatkan integrasi ekonomi antar anggota Developing Eight (D-8) sehingga mampu memberikan dampak yang lebih nyata bagi masyarakat di tiap negara anggota.

Gagasan lainnya yang diajukan Prabowo ialah efisiensi dan penyederhanaan prosedur pabean sehingga nantinya para anggota D-8 atau forum ekonomi delapan negara berkembang tersebut bisa lebih efektif menggenjot aktivitas ekonomi antar negara anggota.

Prabowo juga menyinggung agar pengaturan perdagangan preferensial atau dikenal juga dengan istilah Preferential Trade Agreement (PTA) sebagai gerbang dari integrasi ekonomi bisa dioptimalkan oleh para negara anggota.

Baca Juga: Bali Bakal Jadi Wisata Halal? Kemenparekraf Jelaskan Konsep Ramah Muslim Tanpa Ubah Budaya Lokal

Iran Desak D-8 Akhiri Kejahatan Israel

Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian mendesak negara-negara anggota D-8 dan negara-negara di Asia Barat untuk memprioritaskan upaya memberikan tekanan kepada rezim Israel agar menghentikan kekejamannya di Gaza, Lebanon, dan Suriah.

Presiden Iran itu menyerukan pembentukan program dukungan di dalam D-8 yang berfokus pada kebutuhan rekonstruksi di Palestina. Kemudian, mengusulkan pembentukan dana D-8 untuk rekonstruksi Gaza dan Lebanon serta rehabilitasi penduduknya.

Dia juga mengusulkan pembentukan kelompok kontak D-8 untuk bekerja sama dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam upaya internasional menghentikan permusuhan di Gaza dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan.

Tolak Sanksi Ekonomi Sepihak

Para perwakilan D-8 menyepakati Deklarasi Kairo usai KTT berakhir. Deklarasi tersebut salah satunya adalah menegaskan penolakan terhadap sanksi ekonomi sepihak yang dijatuhkan kepada negara anggota.

Negara anggota menggambarkan tindakan tersebut sebagai ancaman terhadap stabilitas ekonomi global dan pelanggaran hukum internasional. Negara-negara anggota menyerukan pencabutan sanksi tersebut segera.

Selain itu, para pemimpin juga berjanji memajukan tujuan pembangunan bersama yang dipandu oleh prinsip persaudaraan, keadilan, kesetaraan, demokrasi, dan supremasi hukum.

Indonesia secara resmi disambut sebagai ketua berikutnya dari organisasi ini, dengan para pemimpin memuji tawarannya untuk menjadi tuan rumah KTT ke-12. Tanggal dan lokasi pertemuan tersebut akan diumumkan kemudian.

Azerbaijan Jadi Anggota Baru

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengatakan Azerbaijan dipilih dengan suara bulat sebagai anggota pada pertemuan puncak ke-11 kelompok tersebut yang berlangsung di Kairo, Mesir.

Pernyataan itu menekankan bahwa, untuk pertama kalinya sejak didirikan, D-8 telah berkembang dengan menerima anggota baru. Keanggotaan Azerbaijan adalah contoh nyata pengaruh dan kepercayaan internasional yang semakin meningkat pada negara tersebut.

Azerbaijan menyatakan akan memainkan peran penting dalam melindungi prinsip-prinsip dasar D-8 dan memperdalam kerja sama dalam organisasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI