“Kami menganggap bahwa prosedur militerisme yang diberlakukan dalam mengawal agenda Menko AHY telah menciptakan atmosfer yang tidak nyaman bagi para jurnalis. Seharusnya, proses komunikasi dalam setiap agenda dapat berjalan dengan saling menghargai dan penuh profesionalisme, serta tidak menciptakan jarak yang tidak perlu antara pejabat publik dan wartawan,” ungkapnya.
Sigit meminta, agar AHY mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
“Hingga persoalan ini benar-benar ditangani, maka kami dari Forum Sahabat Infrastruktur untuk sementara waktu melakukan boikot terhadap agenda dan wawancara Menko AHY,” pungkasnya.