Kenapa Rusia Beri Suaka ke Bashar al-Assad? Ini Kata Tolchenov

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 20 Desember 2024 | 22:15 WIB
Kenapa Rusia Beri Suaka ke Bashar al-Assad? Ini Kata Tolchenov
Presiden Suriah Bashar al-Assad. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai tumbang di Suriah, Bashar al-Assad mendapatkan perhatian dari Rusia saat ini, hal itu diungkap Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov.

Menurut Tolchenov sapaan akrabnya, keputusan pemerintah Rusia untuk memberikan suaka kepada mantan presiden Suriah Bashar al-Assad adalah keputusan yang baik.

Bahkan kata dia, pemberian suaka kepada Bashar al-Assad, adalah keputusan yang baik dan tepat secara politis dan kemanusiaan.

“Dia adalah mitra kami, dia adalah teman negara saya dan saya benar-benar percaya demikian. Bahkan jika sesuatu terjadi dengan teman-teman kita, kita tidak boleh meninggalkan mereka,” kata Tolchenov.

Baca Juga: 2 Ribu Tentara Amerika Serikat Ditempatkan di Suriah, Untuk Apa?

Dubes Tolchenov menyebutkan biar sejarah dan orang-orang Suriah yang menilai semua hal yang baik dan buruk yang telah terjadi selama pemerintahan Assad.

Pada November 2024, pemberontak Suriah melancarkan serangan dengan tujuan menggulingkan Assad, dan pada Desember 2024, pemberontak memasuki ibu kota Suriah, Damaskus, di mana Assad kemudian melarikan diri ke Moskow dan diberi suaka oleh pemerintah Rusia.

Terkait Ukraina, Tolchenov mengatakan akar permasalahan konflik Rusia dan Ukraina harus diselesaikan, agar konflik serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

“Akarnya adalah tidak bergabungnya Ukraina dengan NATO, tidak ada pangkalan militer NATO di wilayah Ukraina, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, dan menaati hak-hak penduduk berbahasa Rusia, melindungi hak-hak penduduk berbahasa Rusia di Ukraina,” jelas Tolchenov.

Tolchenov mengeklaim bahwa AS dan beberapa negara Barat lainnya tidak pernah membicarakan tentang hak asasi manusia di Ukraina, terutama hak-hak penduduk berbahasa Rusia, walaupun sebenarnya mereka memahami bahwa hal itu bagian penting dari konflik yang terjadi.

Baca Juga: Tragedi di Oyo Nigeria, Puluhan Anak Tewas Terinjak-injak Saat Berebut Makanan

“Ketika Zelenskyy menyebut semua orang yang berbicara bahasa Rusia bukan warga negara, bukan manusia, tapi hewan, ini bukan cerita yang bagus,” ujar Tolchenov, menegaskan lagi bahwa akar permasalahan konflik itu harus diselesaikan jika tidak ingin terus berulang di masa depan.

Ada Peran Vladimir Putin di Balik Pejuang Iran

Ada peran Presiden Rusia Vladimir Putin di balik pejuang Iran di Suriah, hal itu terungkap usai rezim Bashar al-Assad tumbang belum lama ini oleh kelompok pemberontak yang menginginkan perubahan.

Vladimir Putin secara langsung mengatakan bahwa Rusia telah membantu evakuasi 4 ribu pejuang Iran di Suriah.

Dimana rezim Partai Baath yang telah berkuasa selama 61 tahun berakhir setelah kelompok anti-rezim merebut Ibu Kota Damaskus belum lama ini.

"Jika sebelumnya, misalnya, teman-teman Iran kami meminta kami untuk membantu mereka memindahkan pasukan mereka ke wilayah Suriah, sekarang mereka meminta kami untuk menarik mereka dari sana,” kata Putin dalam konferensi pers tahunan dan acara tanya jawab di Moskow, Kamis.

Putin menyampaikan bahwa pihaknya membawa 4.000 pejuang Iran ke Teheran, dari pangkalan Khmeimim.

Sekitar 30.000 orang, katanya, mempertahankan Aleppo ketika 350 pasukan dari kelompok anti-rezim mendekati kota itu pada akhir bulan lalu.

"Pasukan pemerintah, dan bersama mereka yang disebut pro-Iran, mundur tanpa perlawanan, meledakkan tempat mereka dan pergi," ujarnya.

Menanggapi pertanyaan tentang apakah Rusia akan meninggalkan pangkalannya di Suriah, Putin mengatakan dia belum tahu hal itu.

"Kita harus memutuskan sendiri bagaimana hubungan kita akan berkembang dengan kekuatan politik yang kini mengendalikan dan akan mengendalikan situasi di negara ini di masa depan. Kepentingan kita harus sejalan," katanya.

Dia juga menawarkan penggunaan pangkalan Moskow di Khmeimim dan Tartus untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.

Putin juga mengatakan dia belum berbicara dengan pemimpin rezim Suriah yang digulingkan, Bashar Al Assad, sejak dia melarikan diri dan diberikan suaka di Rusia. (Antara).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI