Densus 88 Ringkus 3 Anggota Teroris MIT Pimpinan Santoso, Terlibat Pelatihan Militer dan Pembuatan Bom!

Jum'at, 20 Desember 2024 | 16:25 WIB
Densus 88 Ringkus 3 Anggota Teroris MIT Pimpinan Santoso, Terlibat Pelatihan Militer dan Pembuatan Bom!
Ilustrasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Densus 88 Antiteror Polri meringkus 3 orang anggota kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Sabar Daeng Santoso Koro alias Santoso. Kekinian ketiga orang tersebut telah dijadikan tersangka.

Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, mengatakan ketiga tersangka yang terjaring kali ini yakni berinisial RR, MW, dan AS.

RR ditangkap usai diduga menjadi fasilitator bagi orang yang ingin bergabung ke dalam kelompok MIT dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari atau pelatihan militer.

“RR juga ikut melaksanakan pelatihan militer bersama kelompok Mujahidin Indonesia Timur dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak menggunakan senjata api, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik dan pembuatan bahan peledak,” jelas Aswin, dalam keterangannya, Jumat (20/12/2024).

Baca Juga: Hamas: Israel Sengaja Lancarkan Serangan Bom di Jalur Gaza Untuk Bunuh Para Sandera

Tersangka lainnya yakni MW, yang juga merupakan anggota kelompok MIT, pimpinan Santoso. MW ditangkap usai diduga melakukan penembakan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Poso, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Sementara keterlibatan MW yakni mengantar logistik berupa bahan peledak untuk anggota MIT.

“Keterlibatan MW mengantar logistik dan bahan-bahan pembuatan bom di camp Daeng Koro di pegunungan Poso tempat pelaksanaan pelatihan Militer,” ucapnya.

Aswin mengatakan MW ditangkap saat berada di Jalan Gajah Mada, Bima, Nusa Tenggara Barat, pada 4 September lalu.

Selanjutnya, Densus 88 juga menangkap AS yang merupakan anggota MIT pada Kamis (19/12/2024). AS berperan sebagai orang yang melakukan pelatihan militer di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang, map reading, dan latihan bongkar pasang senjata api

Baca Juga: Ancaman Bom di 44 Sekolah Membuat Delhi Berada dalam Kekacauan

“Pada akhir tahun 2013 lalu, AS juga berencana melakukan aksi Amaliyah fa’i dengan sasaran Bank-Bank di wilayah Poso dan Parigi. AS juga tergabung dalam group media sosial kelompok radikal,” jelas Aswin.

Aswin menjelaskan AS ditangkap petugas saat berada di Jalan Jenderal Sudirman, Ampana Kota,SulawesiTengah, kemarin. Penangkapannya besamaan dengan RR di waktu dan tempat yang sama, yakni Kamis 19 Desember.

Adapun, dalam penangkapan kali pihak kepolisian menyita barang bukti berupa satu unit senapan PCP, sebilah pisau karambit, sebuah buah Handy Talkie atau HT.

Petugas juga menyita sebuah buku berjudul Kitab Tauhid 1, pengarang Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, sebuah buku berjudul Kitab Tauhid 2 penulis Tim Ahli Tauhid, dan sebuah buku berjudul Kitab Tauhid 3, penulis Dr Shalih bin Fauzan.

“Masyarakat agar tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya, terutama jika menemukan adanya perilaku orang yang cenderung menutup diri dan menolak bersosialisasi dengan masyarakat,” kata Aswin.

“Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI